Dari Korban Hingga Relawan, Adhe Dan Keluarga Abdikan Separuh Nafas Untuk Kemanusiaan (Bagian 1)

SIARAN PERS, JAKARTA — "Sebelum menikah, saya dan istri memang sudah berkomitmen, bahwa sebagian perjalanan ini untuk kemanusiaan," aku Adhe Indra Saputra (49).

Jelas terlihat komitmen seorang Adhe, yang telah meleburkan hal kerelawanan itu bersama Tim DMC (Disaster Management Centre) Dompet Dhuafa selama 10 tahun lamanya. Keahliannya dalam bidang Water Rescue dan Vertical Rescue, turut memberikan kredibilitas tinggi sebagai Tim Respon DMC Dompet Dhuafa.

Ketika banjir melanda Jabodetabek akibat intensitas hujan tinggi sejak pergantian tahun pada Rabu, 1 Januari 2020, kediamannya yang berada di daerah Cawang, Jakarta Timur, terkena imbasnya. Menurutnya, ini memang bukan yang pertama, tetapi banjir kali ini dirasa cukup berdampak besar bagi Adhe dan keluarga.

Namun di sisi lain, Adhe tetap tergerak untuk peduli sesama. Turut terjun bersama Tim Respon DMC untuk merespon bencana membantu penyintas banjir di Jakarta saat itu juga. Mulai dari korban lansia hingga berhasil mengevakuasi bayi dalam aksi respon bencana, menjadi target kala itu. Bahkan pada Jum'at (3/1/2020), ia merapat ke Lebak, Banten, seruak kabar Banjir Bandang dan Tanah Longsor, membawanya ke sana.

"Menjadi Relawan itu bukan sebuah pekerjaan, tapi suatu pilihan. Simple aja, saya ingin terus belajar dan bisa berbagi manfaat untuk sesama manusia yang terkena musibah," jelasnya.

Menariknya, para anggota keluarga Adhe turut melibatkan diri pada kemanusiaan tersebut. Sang istri, membantu warga di Dapur Umum di sebuah pos pengungsian. Anak pertamanya, ikut melakukan evakuasi bersamanya. Anak keduanya, tergabung sebagai relawan bersama Tim Darling (Dapur Keliling) Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)