Aksi Bersih dan Layanan Kesehatan Pasca Banjir Bandang Sukabumi

SIARAN PERS, SUKABUMI, JAWA BARAT — Dengan menggunakan sekop, pacul, dan bantuan mesin diesel, tim Disaster Management Centre (Dompet Dhuafa) mulai membersihkan rumah-rumah yang terdampak Banjir Bandang yang menerjang wilayah Sukabumi pada Senin (21/9/2020) lalu.

Bersama para relawan gabungan dan warga setempat, semua bergotong royong mengangkut lumpur dari rumah ke rumah. Walau air telah surut, material yang terbawa lumpur berupa kayu, besi, batu, dan lainnya, masih menumpuk di rumah-rumah warga (Kamis, 24/9/2020).

"Memang lumpur masih banyak sekali, saya sudah bersihkan dua hari belum kelar juga. Ini masih banyak lumpurnya," aku Johari, salah satu warga terdampak banjir.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana Banjir Bandang Sukabumi hingga Minggu, 27 September 2020. Melanjutkan respon bencana tersebut, Tim DMC yang telah hadir dan mendirikan Pos sejak Selasa, (22/9/2020), kembali melakukan evakuasi bersama tim pencarian SAR gabungan dan Aksi Bersih pada Kamis (24/9/2020) pagi.

Kali ini, tim menuju Kampung Nyangkowek, RT 001/RW 007, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Tim mengerahkan sejumlah relawan, dan armada mobil taktis juga ambulans.

"Hari ini, tim menuju ke Desa Mekarsari, Cicurug, dengan agenda aksi bersih rumah warga. Disana menjadi salah satu titik terdampak yang cukup parah," terang Sanadi, selaku Koordinator Pos Respon Banjir Bandang Sukabumi.

Selain aksi bersih-bersih, Dompet Dhuafa turut menerjunkan Tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC). Mereka mengunjungi warga dari rumah ke rumah, yang mengalami keluhan pasca bencana. Perawatan luka menjadi yang paling sering tim lakukan selama respon kesehatan di lapangan.

"Paling banyak perawatan luka. Karena saat kejadian, material yang terbawa mencederai warga," tukas Sigit, Tim Medis LKC Dompet Dhuafa.

Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, Banjir Bandang Sukabumi mengakibatkan pemukiman warga di sepanjang Sungai Citatih, Cicurug, porak poranda. Puluhan keluarga terpaksa mengungsi, dan ribuan lainnya kini sibuk membenahi yang tersisa.

Pun, berdasarkan Laporan Situasi Respon (Sitrep) Respon Banjir Bandang Sukabumi #3 Periode 24 September 2020 Pukul 11.00 WIB oleh DMC, terdapat temuan 5 jembatan rusak, 1 embung rusak, 133 rumah rusak, 431 jiwa terdampak, 2 jiwa meninggal, 1 jiwa hilang, dan 10 jiwa luka-luka. DMC pun membuka Pos kedua yang beralamat di Jl. Taman Rekreasi Cimelati No. 50, Pasawahan, Cicurug, Sukabumi.

“Selain evakuasi, aksi bersih, dan layanan kesehatan, tentunya setiap hari relawan kita di dapur umum turut menyediakan 400 bungkus sarapan pagi hari ini dan 800 bungkus untuk makan siang. Serta Tim Darling (Dapur Umum Keliling) menyediakan menu bubur kacang hijau dan makanan ringan sebanyak 250 paket porsi,” tukas Sanadi.

Ia lanjutkan, “Saat ini kondisi di lokasi bencana masih menyisakan lumpur. Cuaca pagi-siang cerah, kadang sore hujan ringan, sehingga masih terdapat warga mengungsi”. (Dompet Dhuafa / Foto: Zul, DMC / Penulis: Zul / Editor: Dhika Prabowo)