Asa Juang Pak Usman Bangkit Berkat Atensi Orang-orang Baik 

SIARAN PERS, BANYUMAS, JAWA TENGAH — Di ambang putus asa pada sebuah rumah di Desa Kracak, RT 02 RW 05, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, seorang pria sepuh, Usman (62), kerap kali merenung memikirkan sakit yang ia derita. Harta yang terkumpul habis untuk berobat. Hutang semakin hari semakin menumpuk setiap minggunya.  

Kian hari pikirannya bertambah. Dana yang sudah diperhitungkannya untuk berobat, ternyata tak menutup untuk membiayainya menuju rumah sakit. Oleh anaknya, disewanya mobil dan supir. Minimal Rp 500.000 ia keluarkan untuk transport setiap minggunya. Asanya kian meredup, saat disadarinya rekan-rekan seperjuangan penyintas gagal ginjal bertambah gugur.

Meski tinggal serumah, anak perempuannya, Fathonah (38), yang hanya sebagai ibu rumah tangga, tak bisa banyak berbuat. Sedang suami Fatonah, merantau hanya sebatas sebagai karyawan di sebuah rumah makan di Surabaya.  

Lima tahun sudah Pak Usman mengidap sakit ginjal. Beruntung ia dipertemukan  Dompet Dhuafa. Sejak tiga tahun terakhir, berkat layanan ambulans gratis dari Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Cabang Jawa Tengah, Pak Usman tak perlu lagi memikirkan biaya ambulans ke rumah sakit.

“Pak Usman telah menikmati layanan ambulans LKC Dompet Dhuafa Jateng selama 3 tahun. Tercatat sejak 15 September 2017, hingga hari ini, ia masih terlayani setiap Selasa dan Jum'at untuk melakukan hemodialisa (cuci darah bagi pasien ginjal),” terang Titi Ngudiati, Direktur LKC Jateng, Jum'at (16/10/2020).

Tanggal 15 September 2017 menjadi tanggal kembalinya asa Pak Usman. Sepi yang dialaminya, terisi oleh bantuan dan perhatian para perawat LKC Dompet Dhuafa. Biaya minus yang ditanggungnya, berkurang oleh gratisnya layanan para kru ambulans. Syukur dan senang sering kali terucap di kedua bibirnya.

“Pada waktu itu, ia sudah diambang putus asa karena setiap ke RS harus menyewa kendaraan sendiri. Harta benda habis dan hutang banyak karena setiap pekan minimal 500 ribu harus dikeluarkan untuk sewa mobil ke RS. Walau sedih karena sudah banyak kehilangan rekan-rekan perjuangan sesama penyintas gagal ginjal, ia bersyukur setidaknya tidak lagi terbebani kebutuhan sewa menyewa kendaraan,” kata Titi menceritakan.  

Ikhtiar patungan mobil ambulans oleh para donatur Dompet Dhuafa, ternyata benar dirasa manfaatnya oleh masyarakat. Ribuan orang baik menyisihkan uang Rp 25.000 menjadi mobil layanan masyarakat, ribuan penerima manfaat juga telah terbantu terselamat. Sejak bulan Januari hingga September 2020, LKC Dompet Dhuafa Jateng telah mencatat sebanyak 1.084 penerima manfaat mendapat layanan ambulans dalam dan luar kota. Ribuan kilometer yang ambulans tempuh, telah mengalirkan ribuan kebaikan, juga menghadirkan kebahagiaan bagi para penerima manfaat seperti Pak Usman dan ribuan pasien lainnya.

“Ahamdulillah, berkat ambulans Dompet Dhuafa, kami bisa rutin cuci darah di rumah sakit. Terima kasih bapak, ibu, yang telah bersedekah ambulans. Kami betul-betul tertolong,” ucap sendu Pak Usman. (Dompet Dhuafa / Foto: DD Jateng / Penulis: Muthohar, DD Jateng / Editor: Dhika Prabowo)