Bangun Sinergi dengan Lapas Narkotika Gunung Sindur, Lengkapi Fungsi Pemasyarakatan Hingga Siap Mengabdi kepada Bangsa

SIARAN PERS, BOGOR — Sejak tahun 2008, Dompet Dhuafa menciptakan Program BSL (Bina Santri Lapas). Pada program pemasyarakatan tersebut, Dompet Dhuafa mengadakan kajian-kajian keagamaan dan kerohanian. Akhirnya pada 2019 lalu, Dompet Dhuafa melakukan penandatanganan MoU dengan Dirjen Pas Kemenkumham, guna memperluas program tersebut.

Sekaligus mennggulirkan peringatan Tahun Baru Hijriyah 1442 pada Selasa (1/9/2020), Dompet Dhuafa dan Lapas Narkotika Kelas II-A Gunung Sindur, Bogor, menggelar sinergi bersama membina para Narapidana Lapas. Bentuk sinergi itu yaitu berupa pembinaan bagi para warga Lapas Narkotika Gunung Sindur, khususnya pada pembinaan kemandirian dan kepribadian.

Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika kelas II-A Gunung Sindur, Erry Taruna, melalui Kasie Binadik, Tri Mulyono, menyampaikan terima kasih serta apresiasi besar kepada Dompet Dhuafa atas sinergi tersebut. Ia juga menyampaikan, hadirnya Dompet Dhuafa ini melengkapi fungsi pemasyarakatan yang ada di Lapas.

“Fungsi pemasyarakatan akan berjalan dengan baik apabila 3 pilar terpenuhi. Yaitu petugas pemasyarakatan. Kedua, warga binaan atau yang kami menyebutnya santri binaan. Mereka yang memiliki keinginan untuk berubah, meninggalkan perbuatan masa lalunya, menjadi pribadi yang lebih baik untuk masyarakat. Pilar ketiga adalah peran aktif dari masyarakat baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Termasuk Dompet Dhuafa ini adalah pilar ketiga fungsi pemasyarakatan. Patut kita syukuri, kita sudah mendapatkan pilar ketiga ini,” jelas Tri.

Dalam kesempatan tersebut, tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, Ahmad Fitroh, menyampaikan, selain melakukan pembinaan kepribadian dan kerohanian, Dompet Dhuafa juga melakukan pembinaan kemandirian pada aspek ekonomi. Tujuannya, disampaikan oleh Fitroh, supaya nantinya saat para narapidana terbebas dari Lapas, mereka tidak kesulitan mencari pekerjaan.  

“Harapannya dengan kerjasama ini, mereka benar-benar terbina agar tidak kembali melakukan kesalahannya, juga turut aktif dalam pembangunan masyarakat serta memiliki jiwa mengabdi dan bertanggung jawab kepada masyarakat,” lanjutnya. 

Setidaknya ada tiga program besar pemasyarakatan yang Dompet Dhuafa gaungkan pada skala nasional, yang juga telah disepakati bersama dengan Dirjen Pas Kemenkumham. Yaitu program pembinaan Da'i, program manajemen Masjid, dan program pelatihan jurnalistik.

“Dengan begitu, ketika mereka keluar dari lapas, sudah langsung dapat terjun mengabdi ke masyarakat,” tegas Fitroh.

Di kesempatan yang sama usai memberikan tausiyah tahun baru Hijriyah, Ahmad Shonhaji selaku Direktur Budaya, Dakwah dan Layanan Masyarakat Dompet Dhuafa mengatakan, Dompet Dhuafa merupakan lembaga dakwah. Termasuk salah satunya programnya adalah memberikan pencerahan mental dan spiritual terhadap warga binaan yang ada di Lapas. Kerjasama ini merupakan ikhtiar Dompet Dhuafa dan Lapas Gunung Sindur untuk mencetak kepribadian para warga binaan supaya menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat. 

“Hijrah dalam makna luas adalah berpindah dari yang kurang baik menjadi pribadi yang lebih baik. Sangat sesuai dengan tujuan dan harapan Dompet Dhuafa dan Lapas Gunung Sindur terhadap para santri Lapas di sini. Mudah-mudahan kerja sama ini yang bertepatan dengan peringatan tahun baru Hijriyah, kita semua lebih semangat dalam memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya. (Dompet Dhuafa / Foto: LPM / Penulis: LPM, Muthohar / Editor: Dhika Prabowo))