Bantu Silva Melihat Kembali

SIARAN PERS, BOGOR — Silva Ratu Annisa (22), mengalami kecelakaan yang membuat ia kehilangan penglihatannya. Terhitung sudah 2 (dua) bulan warga asal Bogor tersebut kehilangan penglihatannya. Bermula saat Silva tidak sengaja jatuh dari kamar mandi rumahnya. Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit PMI dan divonis buta permanen.

Semenjak kemampuan penglihatannya menghilang. Dia tidak bisa melanjutkan pembelajaran kuliahnya. Dia sendiri sudah memasuki semester akhir (semester ke delapan) di jurusan MIPA Fisika, Universitas Lampung. Akibat kejadian ini, dia kesulitan untuk melanjutkan perkuliahannya.

Namun sang ibu, Irma Haryati (43) tetap berikhtiar, kalau Silva bisa sembuh. Karena bagian syarafnya sudah banyak yang rusak akibat benturan saat dia jatuh tempo lalu. Walaupun begitu sang ibu yang menjadi tulang punggung keluarga tetap mencoba tegar dan berusaha semampunya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari mereka dan membantu pengobatan Silva.

“Awal-awal rasanya pengap seperti mati lampu. Jalan sendiri jadi susah. Jangankan jalan, bangun saja susah. Harus dituntun Ibu. Tapi Alhamdulillah semenjak dua bulan ini sudah mulai pelan-pelan bisa,” jelas Silva ditemui Tim Kesehatan Dompet Dhuafa di kediamannya pada Jum'at (26/6/2020).

“Mau jalan suka takut. Nggak tahu di depan saya ada apa. Karena seperti orang berjalan di tempat yang sedang mati lampu,” lanjutnya.

Keseharian sang ibu aktif sebagai pedagang kecil di sekitaran rumahnya. Dia menyediakan aneka minuman, makanan ringan seperti seblak, otak-otak, dan nugget goreng. Selain itu dia juga menyediakan jual-beli pulsa telepon genggam dan token listrik rumah. Walaupun di tengah pandemi Covid-19 ini juga mempengaruhi pendapatannya. Namun semua itu tetap dia lakukan. Karena hanya itu pilihan yang dia punya. Hanya dia sendiri yang menjadi tulang punggung keluarga. Mengingat sang suami sudah kembali kepada Yang Maha Kuasa akibat penyakit stroke yang menjangkitnya, pada Februali 2019 lalu.

Silvia menghabiskan waktu sehari-hari di kontrakannya yang beralamat di Kp. Cihideung Hilir, Ciampea, Bogor. Tidak bisa melanjutkan kuliah, tidak bisa membantu sang ibu, tidak juga bertemu dengan kawan-kawannya. Mengingat Silvia sendiri merupakan anak yang ceria, ramah dan cerdas. Ia menempuh pendidikannya di Universitas Lampung melalui jalur beasiswa.

Sejauh ini, kehidupan keluarga Silva juga ditopang dengan kedermawanan dari teman dan warga lingkungan sekitarnya. Meskipun demikian, kehidupan dan kesehatan Silva masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu Dompet Dhuafa mengajak para dermawan di manapun untuk turut membantu kesembuhan Silva. Melalui link https://donasi.dompetdhuafa.org/ atau dapat mengunjungi langsung kantor Dompet Dhuafa.

“Untuk saat ini kita akan memproses Silva menjadi member pasien LKC (Layanan Kesehatan Cuma-cuma) Dompet Dhuafa. Dia tidak harus membayar ini dan itu. Setelah dia menjadi member pasien Dompet Dhuafa dia memunyai hak fasilitas kesehatan dari LKC,” jelas Faisal seusai mengunjungi Silva di kediamannya (Jum'at, 26/6/2020).

“Rencananya kita mau rujuk ke Rumah Sakit Cicendo Bandung. Kita sama-sama bantu dan do'akan, semoga masih ada harapan bagi Silva,” lanjutnya. (Dompet Dhuafa/LKC/Fajar)