SIARAN PERS, TANGERANG SELATAN — Memasuki pekan keempat Pandemik Corona (covid-19) melanda Indonesia. Beragam aktivitas terpaksa dihentikan sementara dan berganti dengan aktivitas online. Termasuk pendidikan tinggi juga bergulir secara online. Namun dengan bergulir secara online, tidak semua dapat menjalankannya dari rumah. Seperti halnya para mahasiswa rantau yang terimbas dampak akses pulang, terpaksa bertahan di indekost sambil menjalani perkuliahan online.
Dampak tersebut begitu berpengaruh terhadap kondisi keuangan anak kost. Tidak semua lancar mendapat kiriman dari kampung halaman. Sepinya aktivitas mahasiswa juga sejalan dengan tutupnya warung-warung yang biasa mereka kunjungi saat makan. Semua terasa serba susah.
Namun, melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa melalui lembaga pelayan masyarakat menggulirkan bantuan makanan jadi untuk ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta. Bekerja sama dengan Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta, dan Warung Sunda Mang Sadi, serta Warung Sunda Teh Yani, program tersebut bergulir. Mahasiswa yang telah terdaftar namanya melalui online, secara bergantian dapat mengambil jatah makan pagi dan sore di kedua warung tersebut.
"Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini, sangat membantu kami di tengah pandemik Corona. Karena semua aktivitas perkuliahan berganti online dan tidak bisa pulang kampung setelah ada pembatasan. Jadi, banyak dari kami mahasiswa rantau, tetap bertahan di kost. Ini lebih dari cukup untuk memenuhi gizi harian kami," jelas Abdul Qadir, Mahasiswa UIN Jakarta yang menjadi salah satu penerima manfaat program tersebut, saat ditemui di Warung Sunda Mang Sadi, Rabu (1/4/2020).
Kedua warung tersebut sejak Senin 30 Maret 2020 hingga sepekan kedepan (evaluasi pertama), menyediakan nasi lengkap dengan lauk-pauk, buah dan juga vitamin. Setidaknya sekali makan di tiap harinya, kedua warung menyediakan peket tersebut untuk sekitar 240 mahasiswa, baik pagi maupaun sore.
"Sangat membantu sekali perhatian dari donatur Dompet Dhuafa untuk mahasiswa rantau seperti saya. Perkuliahan terhenti, mau pulang kampung ke Bima juga sudah susah aksesnya. Sambil menjalani perkuliahan online di kost, kami-kami juga kesulitan untuk akses makan. Dengan bantuan ini, kami dapat menikmati santapan bergizi, lengkap dengan buah dan vitamin," ungkap Sarjan, Mahasiswa UIN asal Bima, Nusa Tenggara Barat, kepada tim Dompet Dhuafa.
Selain memberikan bantuan paket makanan bergizi kepada mahasiswa rantau, tentu program kolaborasi Dompet Dhuafa dan STF UIN Jakarta, juga menjadi penggerak perekonomian warung rakyat yang kini sepi pembeli. Sehingga ada dua penerima manfaat dari bergulirnya program tersebut. Pertama manfaat bagi mahasiswa dan kedua bagi pemilik warung. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)