Bersama Menang Lawan Corona, Dompet Dhuafa Gulirkan 500 Paket Sembako di Tasikmalaya

SIARAN PERS, TASIKMALAYA — Tiga pekan wilayah Tasikmalaya memasuki fase Adaptasi Kenormalan Baru (AKB) atau yang biasa disebut New Normal. Selama itu juga masyarakat sudah mulai kembali beraktivitas dengan menerapkan protokol penanganan Covid-19, di antaranya menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker.

Akan tetapi, masyarakat dhuafa atau yang berada di bawah garis kemiskinan masih mengalami kesulitan, minim pendapatan salah satunya. Dengan berkurangnya pendapatan, akhirnya hal ini akan mempengaruhi biaya pemenuhan kebutuhan pokok. Meskipun begitu, mereka, juga kita, masih terus berjuang dan melawan dampak Covid-19 hingga tetap mampu menafkahi keluarganya masing-masing.

Dengan tagline #BersamaLawanCorona, #BersamaMenang: Saya Masih Melawan. Dompet Dhuafa Cabang Jawa Barat, melalui Kantor Layanan Program Cabang Tasikmalaya, menggulirkan 500 paket sembako ke wilayah sekitaran Tasikmalaya (Kamis, 18/6/2020). Empat Kabupaten juga Kota menjadi titik distribusi, yakni Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Garut.

"Kita prioritaskan pedagang sekolah yang sudah libur jualan karena ditutupnya sekolah. Kemudian tukang becak, pedagang keliling, pemulung, ojek, terapis pijat online, fakir miskin, dan dhuafa yang berada di daerah marjinal lainnya", aku Faisal Amin selaku Kepala Kantor Layanan Program Dompet Dhuafa Tasikmalaya.

Distribusi sembako tersebut merupakan hasil sinergi banyak pihak dari uluran tangan kebaikan para mitra-mitra yang terlibat, seperti GeoSoftware Community, HMTG "GEA" ITB, Esri Indonesia, PIKMA Knowledge House, Sahabat Quran Foundation (SQF), HUDEV UI, Nusa Charity,  Generasi Madani Tasikmalaya (GMT), dan kitabisa.com.

"Sebanyak 250 Paket Sembako disebar melalui jaringan Dompet Dhuafa. Dan 250 lainnya disebar melalui jejaring GeoSoftware", lanjut Faisal.

Ibu Ikah, salah seorang penerima manfaat, menuturkan,"Penghasilan jadi menurun drastis, hanya sekitar Rp 20.000,- per-hari. Kadang untuk makan sehari-hari pun kurang. Tapi saya terus ikhtiar berdagang untuk menyambung hidup. Saya tetap bertahan", aku pedagang Batagor di SMA 1 Tasikmalaya itu.

"Semoga pandemi ini cepat berakhir. Dan semuanya kembali normal seperti sediakala", tutup Ibu Ikah. (Dompet Dhuafa/Tasikmalaya/Fajar)