Bertandang ke Zona Madina, Mahasiswa IAIN Kudus Rasakan Manfaat Wakaf Produktif

BOGOR — Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus, jauh-jauh datang ke Bogor, Jawa Barat, untuk melihat manfaat wakaf pada Selasa (14/1/2020). Dalam rangka Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang menjadi agenda wajib bagi kampus tersebut. Karena mahasiswa semester enam mendapat banyak gambaran dari manfaat yang diwujudkan dari pengelolaaan wakaf.

“Selamat datang di Kawasan Zona Madina, ini merupakan kawasan pemberdayaan berbasis wakaf yang dikelola oleh Dompet Dhuafa,” buka Akhmad, selaku Manajer Komunikasi Zona Madina dalam materinya kepada para mahasiswa IAIN Kudus.

Dengan lahan seluas 6,4 hektar, Dompet Dhuafa sebagai nadzir, dengan optimal mengelola lahan wakaf dengan berbagai fasilitas yang ramah dhuafa. Hal tersebutlah yang membuat IAIN Kudus tertarik untuk melihat langsung kawasan wakaf terpadu Zona Madina.

“Ini adalah kegiatan rutin dan untuk tahun ini, kami berkunjung langsung ke Zona Madina. Kami sudah mengetahui tentang Zona Madina sebagai sebuah kawasan wakaf dan ini lebih dari ekspektasi kami ketika melihat langsung tempat tersebut. Mahasiswa juga mendapat wawasan baru mengenai pengelolaan wakaf secara lebih nyata,” terang Solihul Hadi, selaku dosen pengampu Filantropi Islam IAIN Kudus.

Para mahasiswa diajak berkeliling untuk melihat langsung beberapa fasilitas yang ada di Kawasan Zona Madina dan melihat langsung manfaatnya. Semisal RS. Rumah Sehat Terpadu sebagai rumah sakit pertama yang bisa memberikan pelayanan gratis kepada pasien dhuafa. Layanan hemodialisa yang terkenal mahal, didapat pasien dhuafa secara cuma-cuma. Lalu ada Smart Ekselensia, menjadi wadah penyelamat mimpi banyak anak di pelosok yang ingin mengenyam pendidikan lebih lanjut. Belum lagi dengan keberhasilan Zona Madina yang memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar, dengan berbagai kegiatan ekonomi kemasyarakatan.

“Kami tidak menyangka bahwa kawasan tersebut berpondasikan wakaf. Ada pendidikan, kesehatannya juga ada wisatanya. Masjidnya pun megah, dan ada pemberdayaan untuk masyarakat sekitar. Ini jadi semangat bagi kami untuk berbuat hal yang sama di Kudus nantinya. Kami yakin potensi wakaf masih sangat besar di manapun itu,” aku Aris, mahasiswa Prodi Manajemen Zakat Wakaf IAIN Kudus. (Dompet Dhuafa/Zul)