Bincang Inspiratif Dengan Pionir Kosmetik Halal Tersukses di Indonesia

SIARAN PERS, JAKARTA — Salah satu produsen kosmetik raksasa, PT. Paragon, merupakan perusahan yang cukup lama memproduksi kosmetik di Indonesia. Mereka terkenal dengan produksi kosmetik halalnya, yaitu ‘Wardah’ yang telah menjadi benchmark di kelasnya. Wardah juga menjadi pionir dalam kampanye kosmetik halal yang menjadi tren pada medio 2010-an. Tak disangka dari besarnya prestasi mereka hari ini, Paragon merupakan perusahaan yang tak lepas dari jungkir balik perniagaan. Hal itu disampaikan langsung dari founder sekaligus Komisaris Utama Paragon, Nurhayati Subakat.

“Pabrik kami pernah terbakar habis pada tahu 1990, saat itu sangat besar cobaan bagi saya. Saat itu karyawan kami baru 25 orang, dan sudah dapat cobaan sebesar itu,” jelas Nurhayati, dalam forum daring yang digelar pada Jum’at (18/9/2020) tersebut.

Tak gentar pabrik kecilnya terlahap habis Si Jago Merah, Nurhayati bangkit kembali dengan motivasi akan kesejahteraan para karyawannya. Ketika ada kemauan, disana ada jalan, begitu adanya yang Nurhayati dapatkan. Begitu ia mulai bangkit, selalu ada jalan keluar. Bantuan modal usaha dari pihak ketiga memberanikannya untuk kembali membangun usaha kecilnya.

Pada medio 2000-an, anak Nurhayati, Salman Subakat, ikut serta membantu sang ibu mengembangkan perusahaannya. Inovasi kreatif dari jiwa muda Salman berpadu dengan kegigihan Nurhayati, menghasilkan produk halal Wardah yang terkenal hingga hari ini.

“Saat itu, Salman bergabung, dan banyak memberikan inovasi, hingga mengubah tagline ‘Inspiring Beauty’ yang cukup ikonik itu,” tambah Nurhayati.

Dari sosok sukses seorang Nurhayati membangun usaha kosmetiknya, ia menyampaikan bahwa ada 5 (lima) karakter yang bisa menjadi kunci suksesnya seseorang. Lima karakter tetrsebut juga yang telah menghantarkannya membangun Paragon hingga sebesar hari ini. Lima karakter tersebut juga menyeimbangkan motif keduniaan dan ketuhanan dalam mengembangkan usaha.

“Ada lima karakter, yaitu ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi. Bila hanya mempedulikan keuntungan pribadi, maka ketika kita mendapatkan keuntungan, usaha kita akan selesai. Namun, bila dikembangkan untuk kepedulian sosial, maka usaha kita akan terus berkembang,” tukasnya.

Hal itu terbukti dari keputusan PT. Paragon untuk ikut menyalurkan donasi di awal peiode Covid-19 pada Maret 2020 lalu. Tidak tanggung-tanggung, 40 milliar rupiah digelontorkan untuk membantu menekan angka penularan covid-19. Namun, uniknya, sekalipun donasi super besar, neraca penjualan Wardah tidak pernah mengalami minus, sepertihalnya perusahaan lain di masa pandemi ini. Bukan kali pertama, PT. Paragon melalui Wardah juga sering berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa dalam berbagai progam kemanusiaan.

“Untuk pertama kalinya, kami melakukan donasi dengan angka yang besar seperti itu. Namun kami yakin, dan Allah menjawab itu, alhamduillah kami belum pernah sampai mengalami minus di masa pandemi ini,” akunya. (Dompet Dhuafa / Foto: Zul / Penulis: Zul / Editor: Dhika Prabowo)