DD Jatim Terjunkan Personil Respon Longsor Nganjuk

NGANJUK, JAWA TIMUR — Peristiwa alam kembali melanda Indonesia. Kali ini tanah longsor terjadi di wilayah RT 01/RW 06, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (14/2/2021), sekitar pukul 18.00 WIB. Peristiwa ini diduga akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada sore harinya.

Hingga kini pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR dan relawan gabungan ."Jadi dari 21 korban, ada 12 yang ditemukan," terang Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, sebagaimana yang diberitakan oleh Kompas.com, Senin (15/2/2021).

"Kemarin lima korban ditemukan, tiga meninggal dunia. Hari ini ada tujuh yang ditemukan kondisinya meninggal," lanjut Novi.

Longsor juga mengakibatkan 8 (delapan) rumah rusak sehingga sebagian orang mengungsi ke tempat lain. Sebanyak 186 warga terdampak mengungsi ke posko di rumah Kepala Desa dan gedung SDN Ngetos. Namun 186 pengungsi tersebut kini sebagian telah memilih pulang.

"Sebagian sudah kembali ke rumah, mungkin tinggal separuh saja," kata Harviadhi Agung Prathama Kapolres Nganjuk AKBP melalui Detik.com (15/2/2021).

Mendengar berita tersebut, Dompet Dhuafa Jawa TImur langsung menurunkan personil relawan jejaringnya untuk membantu respon bencana longsor di Nganjuk.

“Sebanyak 11 relawan diturunkan,” jelas Kholid Abdullah Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur.

Muhammad Irfan Sururri salah satu relawan Dompet Dhuafa Jawa Timur yang bertugas, mengungkapkan, saat ini mereka sedang melakukan assesment pendataan dan survei kebutuhan-kebutuhan pengungsi.

“Sebagai awalan, kami melakukan koordinasi dan assesment ke pengungsian juga pendirian pos koordinasi Dompet Dhuafa,” terangnya. (Dompet Dhuafa / Jawa Timur / Fajar)