Dai Ku Datang Kampung Ku Terang, Pembukaan Program Sekolah Dai Pemberdaya

SIARAN PERS, BOGOR, JAWA BARAT — Pada Selasa (17/11/2020), program Sekolah Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa angkatan ke-2 telah resmi dibuka. Hal tersebut dilakukan oleh Direktur Dakwah Budaya dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, KH. Ahmad Sonhaji di aula Masjid Harakatul Jannah Pesantren Internasional Islamic Boarding School, Ciawi, Bogor.

Dengan hadirnya sekolah Dai angkatan ke-2 ini, merupakan sebuah jawaban dari Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) atas antusiasme masyarakat Indonesia khususnya di daerah pelosok Nusantara yang mendambakan hadirnya seorang Dai yang bisa membina kampung atau daerahnya.

Selama sebulan kedepan para Dai yang berjumlah 25 orang ini (yang telah terseleksi dari 33 provinsi) akan digembleng oleh para pemateri yang mumpuni di bidangnya, baik dalam sektor agama, ekonomi, social, pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya.

Senior Officer Dakwah Dompet Dhuafa, Ust. Ahmad Pranggono mengatakan, Pelajar Sekolah Dai juga disebut Mahasantri yang akan menempuh pendidikan selama satu bulan, untuk memadukan antara teori dakwah dan pemberdayaan ekonomi.

“Kami berharap Sekolah Dai menggembleng para Dai, tidak hanya handal retorika di atas mimbar, tapi juga handal untuk memberikan solusi terhadap hal-hal yang akan ditemukan di tengah-tengah masyarakat, karena para Dai yang dibina oleh Sekolah Dai Dompet Dhuafa disiapkan untuk berdakwah di pedalaman sebagai pemberdaya masyarakat,” sebutnya.

Para Mahasantri lulusan Sekolah Dai ini nantinya akan ditugaskan untuk berdakwah satu tahun masa pengabdian di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terpencil). “Upaya mendirikan program Sekolah Da’i ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya mereka yang berada di kawasan yang luput dari perhatian” pungkas Ahmad Pranggono lagi.

Pada sambutan pembukaan Sekolah Dai Indonesia, Direktur Dakwah, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, KH. Ahmad Shonhaji menyampaikan, bahwa dalam dakwah era sekarang diperlukan transformasi. Ia katakan dakwah bukan hanya diatas podium tetapi juga dakwah dalam bentuk pemberdayaan masyarakat.

“Salah satu moto dari sekolah Dai ini adalah ‘Dai Ku Datang Kampung Ku Terang’. Sekolah Dai Pemberdaya didirikan untuk merespon dakwah sesuai kebutuhan masyarakat seperti pemberdayaan pendidikan, kesehatan serta ekonomi,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Pimpinan Pesantren Algebra IIBS, KH. Khariri Makmun menyatakan harapannya, bahwa sinergi antara Dompet Dhuafa dengan Pesantren Algebra merupakan kerjasama strategis antar dua lembaga, yang akan dikembangkan untuk merespon kebutuhan dakwah dimasa mendatang.

“Diharapkan program sekolah Dai Pemberdaya akan menjadi trend pengembangan dakwah di masa kini, mengingat problem yang dihadapi umat semakin komplek dan multidimensional, kita membutuhkan Dai yang responsif dan memahami kebutuhan masyarakat,” tutupnya. (Dompet Dhuafa / Cordofa)