Dari Siaga Evakuasi Hingga Cekal Corona: Respon Terbaru Siaga Erupsi Gunung Merapi

SIARAN PERS, YOGYAKARTA — Seiring situasi tanggap darurat pada Status Siaga (Level lll) Gunung Merapi sejak 5 November 2020, bantuan respon untuk warga terdampak masih terus bergulir. Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa tengah menurunkan 40 personil yang terdiri dari tim respon, medis, layanan psikososial, Cekal Corona, logistik, dan asessment ke beberapa posko pengungsian setempat, diantaranya Pos Pengungsian Desa Glagaharjo (Yogyakarta), Desa Telogolele, Desa Jrakah, Desa Balerante, Desa Banyurojo, Desa Tamanagung dan Desa Deyangan (Jawa Tengah).

Adapun kegiatan tim respon aksi gabungan pada Sabtu (21/11/2020) yakni, tim respon senantiasa stand by 24 jam di Lokasi Pos Utama Pakem (AJU) Pusdalops BPBD dan di Posko Desa Glagaharjo dan membantu evakuasi pengungsi yang berdatangan; tim medis membuka layanan kesehatan di Desa Telogolele dan Desa Jrakah; tim psikososial membuka Taman Ceria dan menggelar kegiatan nonton bareng bersama pengungsi.

Selain respon di atas, tidak lupa juga di bagian logistik turut serta membantu kegiatan masak di Dapur Umum Desa Tamanagung dan membuka Pos Hangat di Desa Banyurojo, Deyangan, serta Balerante. Sedangkan untuk para relawan di bagian assessment masih terus koordinasi terkait informasi jalur evakuasi di Magelang, lokasi pos pengungsian yang belum terjamah, dan supply logistic ke posko pengungsi lainnya. Dan terakhir melakukan penyemprotan disinfektan di Posko Desa Glagaharjo dan Posko Desa Telogolele.

Dalam Sitrep (Situation Report) DMC #15 Respon Erupsi Gunung Merapi per-tanggal 21 November 2020, terdapat sumber daya berupa satu unit mobil rescue, unimog, ambulance, dan delapan unit motor operasional, Dompet Dhuafa terus mengupayakan membantu warga pengungsian hingga waktu yang belum bisa dipastikan.

“Berdasarkan temuan di lapangan, warga pengungsi masih terus membutuhkan pendampingan, terutama mereka-mereka yang termasuk dalam kelompok rentan. Lalu di sisi lain, keberlangsungan ternak warga juga perlu diperhatikan. Terakhir sosialisasi SOP Evakuasi,” jelas PIC Respon Merapi DMC Dompet Dhuafa, Ahmad Yamin.

Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per-tanggal 20 November 2020, menemukan muncul asap berwarna putih dengan intensitas tebal ketinggian 50 m di atas puncak G. Merapi. Serta terdengar suara guguran sebanyak sembilan (lemah – sedang) dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan dan satu kali guguran dari PGM Kaliurang. (Dompet Dhuafa / DMC / Fajar)