Digital Fundraising Perkuat Kinerja Lembaga Filantropi

SIARAN PERS, JAKARTA — Di dunia filantropi, perbankan memiliki peran yang strategis, khususnya dalam hal menyupport penghimpunan dana. Dengan kecanggihan teknologi yang mumpuni, lembaga filantropi seperti Dompet Dhuafa sangat terbantu dengan adanya channel yang dimiliki perbankan.

Pada 2019, Badan Amil Zakat Nasional mencatat potensi zakat di Indonesia sebesar Rp. 233 Trilyun.  Tentu sebuah sumber daya yang sangat fantastis untuk membantu penanggulangan persoalan kemiskinan di Indonesia.

“Namun sayangnya, potensi yang besar tersebut belum terkelola dengan baik. Mengingat masih banyak masyarakat yang belum sadar akan kewajiban berzakat atau menyalurkannya bukan melalui lembaga yang kompeten dan profesional, salah satunya adalah Dompet Dhuafa. Padahal, penyaluran dana zakat atau donasi lainnya melalui lembaga adalah salah satu ikhtiar untuk memberantas kemiskinan. Karena pengelolaannya dengan konsep yang elegan dan memberikan manfaat jangka panjang. Tidak putus di saat donasi itu diberikan,” ujar Yuli Pujihardi, sebagai Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa ketika ditemui dalam press conference peluncuran E-Channels di Bakoel Koffie Cikini, Menteng, Jakarta Pusat (9/3/2020).

Di Dompet Dhuafa sendiri, transaksi donasi melalui kanal perbankan bisa mencapai 80%. Ini menandakan masyarakat Indonesia sangat terbantu oleh pihak perbankan dalam mendermakan hartanya.

"Sekarang berdonasi hanya perlu jempol dan handphone," terang drg. Imam Rulyawan, MARS., selaku Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa.

Pada Senin siang (9/3/2020) Nobu Bank berinisiatif untuk menggandeng Dompet Dhuafa dalam meluncurkan pelayanan E-Channels dengan fitur QRIS (Quick Response [QR] Code Indonesian Standar). Sehingga cukup melakukan scan QRCODE melalui platform-platform mitra. Maka orang akan bisa dengan mudah berdonasi. (Dompet Dhuafa/Fajar)