Gelar Sound of Humanity, Dompet Dhuafa Kuatkan Solidaritas Untuk Palestina (Bagian Satu)

JAKARTA — Ratusan jiwa mati syahid, termasuk anak-anak dan wanita. Palestina sedang berduka. Tragedi kemanusiaan, pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan keberlangsungan pada kehidupan bernegara. Kita tidak bisa lagi bungkam.

Sebagai lembaga kemanusiaan dunia, Dompet Dhuafa turut mengambil sikap. Dompet Dhuafa menggelar Sound of Humanity (SoH) yang diselenggarakan secara online pada Rabu (19/5/2021), pukul 13.00 – 15.00 WIB, melalui kanal YouTube DDTV https://youtu.be/Cdt3xzjttvY dan Facebook Dompet Dhuafa. SoH menjadi salah satu ruang kontribusi untuk terwujudnya solidaritas yang menjadi saksi untuk banyak hal yang bisa kita gelorakan sebagai bagian dari aksi mendukung bumi Palestina.

Slogan ‘Global Voice for Palestine’ menyuarakan ajakan kepada kita semua, bahwa Kami Berdiri bersama Palestina. Terdiri dari 18 Negara dan 200 organisasi Humanitarian, SoH merupakan undangan terbuka untuk masyarakat dunia lintas agama, menyuarakan rasa kemanusiaan kepada Palestina.

“Melalui salah satu aksi ini, Dompet Dhuafa menyerukan untuk segera menghentikan serangan. Mengutuk tindakan kekerasan pihak Israel kepada warga Palestina dan orang-orang sipil yang tidak terlibat. Pun mendorong PBB untuk membuka akses bantuan ke Palestina,” sebut Bambang Suherman selaku Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa.

Baca Juga: http://dompetdhuafa.org/id/berita/detail/Serangan-Israel-di-Penghujung-Ramadan-1442H–Tambah-Catatan-Kelam-Konflik-di-Yerusalem

Senada dengan Bambang Suherman, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi, mengatakan dalam pembukaan sambutan SoH, bahwa ada tiga hal utama yang mendasar untuk kita sama-sama ketahui. Ia menghimbau, untuk tidak melupakan sejarah dan amanah sebagai bangsa Indonesia, maupun sebagai umat Islam.

“Seperti pendiri bangsa kita, Bung Karno katakan, jangan lupakan sejarah. Karena sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa lepas kaitanya dengan dukungan dari Palestina saat itu. Jadi mari kita bantu dengan apapun yang bisa kita lakukan. Pun sebagai bangsa Indonesia, salah satu amanah dalam konstitusi kita bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan. Maka, bangsa Indonesia juga memiliki ikhtiar kewajiban menciptakan keamanan dunia,” sebut Nasyith Majidi.

“Dan tentunya sebagai umat Islam, sesama Muslim seperti badan yang menjadi satu. Bagian satu sakit, maka bagian lain ikut merasa sakit. Namun, dari sisi kemanusiaan kita bisa lihat bagaimana kejadian di Palestina sangat memerlukan uluran tangan kita, maka wajib untuk berpartisipasi meringankan,” imbuh Nasyith.

“Hal ini bukan hanya soal keagamaan, ini merupakan soal kemanusian dan keadilan. Ketidak manausiawian ini sudah lama dialami oleh masyarakat Palestina. Internasional harus bertanggung jawab soal ini. Serangan membabi buta Israel yang harus mendapat perhatian lebih. Dunia internasional harus kasih sanksi terhadap perkara tersebut. Kami akan berupaya memberikan dukungan kepada rakyat Palestina, karena dampak ini sangat luar biasa untuk warga di sana. Siap untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Mengajak kepedulian masyarakat Indonesia lintas iman untuk bersama-sama meringankan beban warga sipil yang terdampak,” ucap Buya Mahyeldi, selaku Gubernur Sumatera Barat.

Penulis yang juga pengusaha, Ippho Santosa, mengutarakan bahwa, “Kejadian seperti ini bukan kejadian yang tiba-tiba. Ada 3 penyebabnya yaitu aspek iman, aspek kesatuan yang lemah dan kekuatan ekonomi. Pada kejadian seperti ini Israel sudah sering melakukannya. Saya mencatat 12 tahun terakhir ini, korban yang ditimbulkan oleh agresi mereka jumlahnya sudah ribuan. Ini merupakan faktor kemanusian dan unsur keadilan. Ini bukan pertikaian, namun pembantaian dan dibiarkan dunia internasional. Insyaa Allah kita juga akan memberikan ambulance untuk rakyat Palestina. Tinggal menunggu kesanggupan dan kesiapan dari Dompet Dhuafa untuk mengirimnya”.

Pada fase respon darurat ini Dompet Dhuafa akan fokus di tiga program kemanusiaan yakni dengan penyediaan makanan, perlengkapan medis, dan penyediaan air bersih, baik untuk wilayah Yerusalem dan Gaza. Selain itu Dompet Dhuafa menginisiasi Sound Of Humanity, Suara Masyarakat Dunia untuk Palestina, dengan sejumlah tokoh lintas agama dan stakeholder untuk menyuarakan rasa kemanusiaan bagi masyarakat Palestina, sekaligus menjadi titik awal ajakan kolaborasi untuk Palestina dari Dompet Dhuafa..

Suara kemanusiaan dalam rangkaian SoH kali ini turut teriring dari para pertunjukan musisi dan tokoh lintas agama, seperti Vikri Rasta, Tere, Siti KDI, Robi Navicula, Ipank Lazuardi, Fathur, dan lain-lain. Dalam rangkaiannya, SoH juga menghadirkan statement Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi; Penulis & Aktivis, Ippho Santosa; Pendakwah, Ustaz Abdul Somad (UAS); dan ROWAD Association, Akram Assatari.

“Seorang sahabat saya warga Palestina bercerita, seandainya meraka ingin kami mati, sudah lama mereka bunuh kami. Tapi mereka datang ke rumah kami pecahkan tempat air, mereka buat kami kehausan setengah mati. Dengan senapan laras panjangnya, mereka pecahkan tempat minyak zaitun, mereka hancurkan sawah gandum makanan pokok kami, mereka ingin membuat kami setengah mati tapi kami ingin hidup mulia Palestina merdeka atau mati sebagai orang yang syahid,” seru Ustaz Abdul Somad dalam dakwahnya. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)