Gempa Sulbar: 81 Meninggal Dunia, Tim SAR DMC Dompet Dhuafa Susur Reruntuhan Bangunan

SULAWESI BARAT — Pada Senin (18/01/2021), BNPB menginfokan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi M=6,2 SR yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat pada Jum’at (15/1/2021), bertambah menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.

Hari ini, Senin (18/1/2021), tim SAR Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa terus melakukan evakuasi bersama Tim SAR Gabungan di runtuhan RS Mitra Manakarra Mamuju. Diperkirakan, pada bangunan 5 (lima)lantai tersebut masih ada 6 (enam) jiwa yang berada di dalam runtuhan bangunan lima lantai tersebut.

“Tim SAR DMC DD dengan jumlah personil 4 orang melakukan evakuasi bersama Tim SAR Gabungan di runtuhan RS Mitra Manakarra Mamuju yang di perkirakan masih ada 6 jiwa di sana,” terang Ahmad Yamin, Koordinator Lapangan Tim DMC Dompet Dhuafa pada respon gempa bumi Sulbar.

Akibat dampak bencana yang begitu luas, tim Dompet Dhuafa kemudian menyebar ke beberapa titik untuk melakukan aktifitas respon dan mendirikan pos-pos pengungsian. Sebaran pos-pos pengungsi berada di daerah Majene dan Mamuju dengan memusatkan para terdampak yang mengungsi secara mandiri di pinggir-pinggir jalan dan di tanah lapang.

Beberapa aksi tim DMC di sana adalah melakukan assessment lokasi pengungsian, menggulirkan layanan kesehatan, mendirikan pos hangat, mendirikan dapur umum di posko pengungsian dengan 300 porsi makanan/hari, melakukan SAR di RS Mitra Manakarra Mamuju, koordinasi kegiatan Dompet Dhuafa bersama Wakil Bupati Mamuju, pendistribusian logistik dan logistik, juga beberapa tindakan-tindakan lainnya.

Yamin menyampaikan, saat ini para pengungsi yang terdampak sangat membutuhkan peralatan dan barang-barang untuk mereka dapat terus bertahan pada situasi tersebut. Kebutuhan-kebutuhan di antaranya sembako/makanan, perlengkapan bayi, susu formula, hygiene kit, tenda/terpal, matras, dan kebutuhan medis serta obat-obatan.

“Hari ini tim kami melakukan pencarian SAR bersama Basarnas dan relawan-relawan lain. Besok kami berencana untuk lanjut melakukan SAR,” lanjutnya.

Selain itu, dampak di Kabupaten Majene, terdapat 64 orang luka berat, ± 215 orang luka sedang, dan ± 275 orang luka ringan, serta sebanyak ± 27.850 penyintas mengungsi di 25 titik pengungsian Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap dan terdapat 5 (lima) titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro. Pun di Mamuju, sebagian jaringan listrik masih padam, jembatan kuning di Takandeang, Tapalang Mamuju rusak, Pelabuhan Mamuju rusak, dan RSUD Kab. Mamuju rusak berat. (Dompet Dhuafa / Muthohar)