Hilangkan Stres dan Penuhi Kebutuhan Dapur, Kebun Pangan Keluarga Gerakan Warga Depok

SIARAN PERS, DEPOK — Bila pagi, Retno Wijayanti memasak untuk sarapan suami dan anak. Bila siang ia bekerja, dan sore datang adalah waktu kembali bercengkrama dengan keluarga. Namun, ketika pandemi Corona datang, ibu rumah warga Beji Timur, Beji, Depok, itu tak bisa seperti dulu, tak ada aktivitas seperti biasa, hanya mengurus anak yang sekolahnya sedang diliburkan. Retno pun lebih sering belanja bahan makanan, karena lebih banyak memasak di rumah. Seiring lamanya pandemi, penjual pun mulai jarang terlihat. Retno mulai khawatir dengan stok pangan di rumahnya.

“Ya kan lama-lama yang jualan pada libur juga, sempat khawatir juga jadinya,” aku Retno.

Apa yang dirasakan Retno juga dirasakan puluhan ibu-ibu lain di wilayah itu. Karenanya, Dompet Dhuafa datang dengan progam Kebun Pangan Keluarga. Sebuah progam dengan konsep kebun mandiri, dengan tujuan mengisi kebutuhan nutrisi di level rumah tangga. Sejak itu, Retno dan puluhan ibu-ibu menjalani hari-hari yang lebih menyenangkan, dengan ikut merawat tanaman, memberi makan ikan, panen, dan memasak hasilnya.

“Senang ya, Alhamdulillah, ternyata bisa menghilangkan stres. Kalau bangun tidur bisa ada kegiatan buat ngerawat tumbuhan,” begitu yang Retno rasakan.

Dimulai sejak awal Ramadhan 1441 H lalu, Retno dan 30 ibu-ibu lainnya di Kelurahan Beji Timur telah menjalani pelatihan berkebun dari Dompet Dhuafa. Bukan hanya itu, warga juga mendapat pengetahuan mengenai Budikdamber (budidaya ikan lele dari ember). Konsep berkebun aquaponik yaitu memelihara ikan dan tanaman dalam waktu yang sama, dengan menggunakan media yang kecil berupa ember.

“Kita mulai dari Ramadhan, pelatihan dengan ibu-ibu yang ada disini, ada pelatihan berkebun dan budikdamber. Mereka sangat antusias dengan kebun pangan keluarga ya. Karena sangat fleksibel, siapa saja bisa ngerawat,” tambahnya.

Ditemui di sela kegiatan Cooking Harmoni bersama Chef Aiko pada Minggu (29/6/2020), kebun pangan hasil inisiasi Dompet Dhuafa sudah 3-5 kali panen. Hasil berkebun pun dibagi ke warga kembali, dan dinikmati bersama.

“Ketika sudah tumbuh benihnya, kita bagi ke warga untuk ditanam masing-masing mereka. Kita sudah panen sampai 3-5 kali. Warga yang ingin masak, bisa langsung petik sendiri. Ada bayam, sawi, tomat, cabe, dan lainnya. Inginnya kedepan sih tanaman obat ya,” tukas Retno.

Retno mengaku, bahwa progam seperti Kebun Pangan Keluarga sangatlah bagus untuk kondisi pandemi seperti ini. Selain mengisi kegiatan, warga pun jadi lebih hemat perihal biaya dapur, karena bisa mendapat bahan pangan dari sana. Retno berharap, agar konsep kebun pangan keluarga bisa diaplikasikan di wilayah lain di sekitar Beji, Depok.

“Bagus banget ya, kedepannya sih ingin dikembangkan di beberapa RT di lain wilayah. Disini sebagai percontohan dulu, biar bisa dikembangkan ke sekitar,” tutup Retno. (Dompet Dhuafa/Zul)