Hujan Intensitas Tinggi, Satu Korban Banjir Bandung Masih Belum Ditemukan

SIARAN PERS, BANDUNG, JAWA BARAT — Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Raya, Jawa Barat, sejak Kamis (24/12/2020), mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa titik. Intensitas hujan yang tinggi membuat Sungai Citapus dan Sungai Citarum meluap. Pemukiman yang ada disekitarnya pun terendam air.

Laporan dari tim respon Dompet Dhuafa Cabang Jawa Barat, banjir telah menyerang beberapa pemukiman seperti di Margahayu, Dayeuhkolot dan Baleendah serta di wilayah Kota Bandung yaitu di Kp. Arjuna RT 05 dan 06 RW 02, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo.

“Banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai Citepus dan Citarum ini mengakibatkan beberapa rumah di bantaran Sungai Citepus mengalami kerusakan ringan hingga berat. Banjir yang terjadi juga menyisakan lumpur dan merusak peralatan rumah tangga,” terang Resda Jaya Pangestu, Koordinator Respon Dompet Dhuafa Jawa Barat.

Tim respon yang berkoordinasi dengan BPBD setempat langsung ikut mengevakuasi para korban.  Respon dimulai dengan assessment yang dilakukan di Kabupaten Bandung, mencakup Kecamatan Balendah, Dayeuhkolot dan Margahayu. Lalu di Kota Bandung mencakup Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, Kota Bandung.

Dilansir dari pikiran-rakyat.com, bukan hanya banjir, longsor pun juga terjadi akibat curah hujan tinggi. Tepatnya di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pun seorang warga atas nama Dedi Rohendi (43) dikabarkan masih hilang diduga tertimbun tanah longsor. Hingga kini (25/12/2020), korban belum juga ditemukan. Sebelumnya tim telah berhasil mengevakuasi tiga korban lainnya.

Kebutuhan darurat seperti air bersih, selimut, perahu karet, pakaian bersih dan obat-obatan menjadi yang paling dicari para penyintas saat ini. Tim respon sementara mengintalasi Pos Hangat di lokasi untuk menyediakan makanan dan minuman hangat bagi para penyintas dan relawan. HIngga hari ini, juga belum ada tanda-tanda bahwa banjir akan surut. (Dompet Dhuafa / Zulfana)