Kebun Pangan Keluarga, Solusi Di Tengah Pandemi (Bagian 2)

SIARAN PERS, DEPOK — Pangan adalah kebutuhan dasar bagi setiap mahkluk hidup, termasuk manusia. Wabah yang belum tentu kapan berakhirnya, sedikit banyak menggangu suplai pangan di level keluarga. Oleh karena itu, keputusan untuk bisa berdikari dalam hal nutrisi di lahan sendiri, melatar belakangi progam kebun pangan keluarga.

“Ketika nanti kondisi memburuk dan suplai terhadap pangan mulai terganggu. Kita mendorong keluarga untuk memroduksi pangan berbasis sumber daya lahan yang mereka miliki,” terang Udhi Tri Kurniawan, selaku General Manager Divisi Ekonomi Dompet Dhuafa.

Bukan hanya kebutuhan nutrisi nabati, Dompet Dhuafa mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hewaninya melalui progam kebun pangan keluarga tersebut. Lele dan ayam adalah komoditi pangan yang dikenal sebagai penyuplai kebutuhan protein hewani. 

“Kita juga mendorong untuk ternak lele dan ayam di kelas keluarga. Ini sebagai upaya penyediaan kebutuhan protein keluarga terpenuhi. Dompet Dhuafa memfasilitasi dalam bentuk bibit dan material lain yang dibutuhkan, seperti media tanam, polibag, termasuk diantaranya adalah kandang,” tambahnya.

Hingga hari ini, dengan memafatkan jejaring Dompet Dhuafa di Indonesia, progam kebun pangan keluarga setidaknya sudah diimplementasikan di delapan provinsi. Menjangkau masyarakat terdampak dan menngedukasi mengenai kebutuhan pangan mandiri di level keluarga. Banyak ketakutan yang sebenarnya bisa diatasi oleh keluarga, dengan memulai menanam dan merawat sesuatu dari rumah. Ketahanan pangan teratatasi, kebutuhan nutrisi terpenuhi, kesehatan keluarga terlindungi.

“Saat ini progam kebun pangan keluarga sudah diimplementasikan di 8 provinsi, menjangkau lebih dari 178 kk di Indonesia. Kita akan terus mendorong gerakan berkebun ini kepada seluruh masyarakat dan keluarga di Indonesia yang terdampak corona. Sehingga mereka bisa memproduksi nutrisinya sendiri,” tutup Udhi. (Dompet Dhuafa/Zul)