Kolaborasi BMWCCI dan Dompet Dhuafa Bantu Para Guru Ngaji Terdampak Corona

SIARAN PERS, JAKARTA — Penggemar dan pecinta mobil BMW yang tergabung dalam komunitas BMW terbesar di Indonesia, BMW Car Clubs Indonesia (BMWCCI), turut memberikan kepeduliannya dalam menanggapi kasus pandemi yang kini sedang melanda masyarakat Indonesia. BMWCCI mengumpulkan dana sebesar Rp.19.950.000 untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak covid-19 melalui Dompet Dhuafa, berupa 55 paket sembako.

Pada Jumat (15/5/2020) lalu, Dompet Dhuafa dan BMWCCI mulai menyalurkan paket-paket sembako tersebut. Pada tahap pertama, sebanyak 20 paket sembako dibagikan kepada guru-guru ngaji, TPA, Majelis Taklim dan imam masjid di 6 desa di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Mereka menjadi salah satu kelompok yang sangat terdampak secara ekonomi.

Ustadz Aris Alwi, salah satu Dai Cordofa (Dompet Dhuafa) yang juga merupakan warga Kecamatan Cigombong, menyampaikan, sejak masa pandemi mereka para guru ngaji yang mengandalkan iuran santri/muridnya, kini kehilangan sumber pemasukannya. 

“Karena sekolah, TPA, ngaji, pada libur semua. Akhirnya guru-gurunya juga tidak mendapatkan pemasukan. Selain itu juga majelis-majelis pengajian di-off kan semua. Beberapa mungkin masih ada yang bisa mengandalkan hasil kebun, itu panennya juga masih berbulan-bulan lagi. Itu juga kalau yang punya kebun. Yang tidak punya ya tidak ada pemasukan lain," ujar Ustadz Aris.

Salah satu penerima manfaat, Yati Nur Yati, seorang guru TPA di Desa Cisalada, mengucapkan rasa terima kasih atas asupan sembako dari Dompet Dhuafa dan BMWCCI. Ia salut atas perjuangan tim Dompet Dhuafa berjalan kaki menuju tempat tinggalnya. Diakui Yati, rumahnya berada di pelosok pesawahan desa. Sangat susah dilalui kendaraan bermotor. Hanya bisa dengan berjalan kaki, itu harus becek-becekan.  

Di rumah, Yati tinggal hanya dengan anak tunggalnya. Kegiatan sehari-harinya adalah mengajar ngaji anak-anak usia TK dan SD, di TPA tepat di depan rumahnya. Saat pandemi menyerang, Yati terpaksa harus meliburkan kegiatan belajar-mengajar TPA-nya.

“Terima kasih Dompet Dhuafa dan BMWCCI atas bantuannya. Mudah-mudahan rezekinya selalu diperlancar,” ucap janda satu anak tersebut.

Ustadz Aris Alwi mengutarakan, cerita Yati adalah sebagain kecil dari cerita-cerita para guru yang terdampak. 

“Setiap guru yang kami beri bantuan, memiliki ceritanya masing-masing. Bantuan tersebut tentu memiliki arti dan manfaat yang luar biasa bagi mereka. Tidak hanya mereka, masih banyak warga-warga terdampak yang butuh bantuan kita,” tutup Ustadz Aris. (Dompet Dhuafa/Muthohar)