Kunjungi Mitra Ternak Enam Minggu Jelang Kurban (Bagian Dua)

SIARAN PERS, BANTEN — Ya, pagi itu, Kamis (18/6/2020), Dompet Dhuafa bersama TaniHub juga TaniFund, melakukan kunjungan ke peternakan Terate Jaya di area perbukitan Desa Cikerai, Kecamatan Cibeber, Cilegon. Tentunya guna melakukan pengecekan dan pengawasan pada peternakan, 6 (enam) minggu jelang Kurban, Hari Raya Idul Adha 1441 H. Meliputi kondisi kandang, hewan ternak, termasuk para peternak, juga kendala-kendala yang dialami.

Dalam kunjungan itu, Dompet Dhuafa dan TaniHub berbincang banyak dengan para peternak di sana. Irfan, Ketua Kelompok Ternak Terate Jaya, menerangkan, pada THK (Tebar Hewan Kurban) tahun 2020 ini, Dompet Dhuafa berupaya memiliki target untuk menyediakan 1.000 ekor doka (domba/kambing) kurban.

Untuk mempercepat proses penggemukan, Irfan kemudian membeberkan cara yang dilakukannya. “Sehari-hari kami berikan konsentrat, ditambah juga dari rumput-rumputan, kulit-kulit kedelai, kulit gandum, dan polar. Kadang juga pakai ampas tahu. Intinya asupan yang paling banyak harus dikonsumsi adalah protein. Supaya cepat pertumbuhannya. Prinsip lainnya adalah, banyakin makanan kurangi pergerakan”.

Sedangkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, para peternak rutin setiap hari membersihkan kandang setiap pagi dan sore. Tujuannya tak lain, supaya di pagi hari doka (domba/kambing) makan dengan nyaman dan lahap. Kemudian sore dibersihkan supaya doka saat waktu tidur, kandang dalam keadaan bersih menghindari penyakit-penyakit yang datang. Di sela itu, peternak yang bertugas sambil mengecek fisik tiap-tiap doka, mulai dari kaki, mata, mulut, hingga gigi.

“Untuk program THK (Tebar Hewan Kurban) ini, kami memang fokus pada mutu kesehatan dan penggemukan. Jadi kami beli bibit yang beratnya sekitar 10-11 kilo, kemudian kami rawat, besarkan, dan gemukkan untuk mecapai minimal 23 kilogram", aku Irfan.

Cara perawatan lainnya, doka dipisahkan sesuai perkembangan dan keaktifannya, supaya dapat lebih terkontrol mana yang cepat tumbuh dan mana yang membutuhkan perhartian lebih.

“Kadang ada kambing yang kalahan (lemah). Nah itu kami pisahkan. Karena kalau tidak dipisah tidak mau makan karena ibaratnya di-'bully' sama yang lebih kuat. Jadi, untuk mengembalikan semangat makannya kami lepas dulu di luar, biar stress-nya hilang. Setelah makannya kembali lahap, dimasukkan lagi ke kandang tapi beriringan dengan yang mengalami hal yang sama", ungkap Irfan.

Melihat senyum dan kegembiraan, serta tidak adanya hal yang dikeluhkan para peternak, tim Dompet Dhuafa, TaniHub, serta TaniFund, pun turut senang dan gembira. Secercah harapan mulai terlihat, yaitu menjadikan para peternak sejahtera dan menjalankan amanah menebar manfaat Kurban melalui program THK.

“Dari program THK ini, TaniFund sebagai investor berharap para peternak-peternak jadi semakin sejahtera. Harapan luasnya peternakan di Indonesia semakin maju dan berkualitas", aku Riris selaku Project Management TaniFund.

Senada dengan TaniFund, Guntur Subagja selaku Direktur Social Enterprise Dompet Dhuafa, yang juga turut melakukan kunjungan saat itu mengatakan, Dompet Dhuafa dan TaniHub pada THK tahun ini menargetkan 30.000 ekor kambing dan 1.000 ekor sapi terbeli dari para peternak lokal.

"Meskipun dalam masa pandemi Corona (Covid-19), mutu kualitas calon hewan Kurban kami tetap berjalan sesuai tahapannya. Yang kemudian melalui keikhlasan berkurban, para hewan Kurban ini akan didistribusikan dan menjangkau para penerima manfaatnya ke wilayah yang jarang dan sulit terjangkau hewan maupun daging kurban, hingga ke pelosok-pelosok negeri", tutup Guntur. (Dompet Dhuafa/Muthohar)