LAZNas Chevron Indonesia Gandeng Dompet Dhuafa Dalam Sukseskan Ketahanan Pangan

SIARAN PERS, JAKARTA — LAZNas Chevron Indonesia bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dalam memaksimalkan program ketahanan pangan yang berbasis kelompok warga. Pada Sabtu siang (25/7/2020) kerjasama program tersebut ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada para Penerima Manfaat.

Kemudian tim Dompet Dhuafa melanjutkan dengan menggelar kegiatan workshop Ketahanan Pangan di Lapangan Kompleks Patra II Cempaka Putih Timur, Jakarta. Turut hadir 18 perwakilan Rukun Tetangga (RT) dengan total penerima manfaat kurang lebih sebanyak 35 penerima manfaat untuk program Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) dan 35 Penerima Manfaat untuk program Tanaman Hidroponik. Sehingga total Penerima Manfaat sekitar 70 Penerima Manfaat.

Adapun materi yang disampaikan dalam workshop kali ini ialah Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) ikan lele dan budidaya 10 tanaman hidroponik, seperti sayur bayam, sawi, kale, kangkung, cabai, tomat, dan lain-lain. Pemilihan titik persebaran ini didasari lantaran warga sudah memilki program Gang Hijau yang sudah jalan semenjak 2011 lalu. Sehingga akan jadi lebih mudah untuk menjadi model percontohan program Ketahanan Pangan di perkotaan. Selain itu partisipasi warga di sini cukup aktif dan merupakan salah satu wilayah perkotaan yang terdampak Covid-19.

“Salah satu program Dompet Dhuafa di masa pandemi ini ialah program Ketahanan Pangan berbasis keluarga. Menyasar untuk peningkatan kuantitas dan kualitas komoditi pangan. Dengan target sasarannya ialah sektor-sektor rumah tangga dan UMKM,” terang Ahmad Faqih selaku General Manager Resource Mobilization ZISWAF Dompet Dhuafa dalam sambutanya.

Pertama-pertama warga dihimbau untuk mengendapkan air selama 2 (dua) hari menggunakan garam kasar (kosrok) dan probiotik. Probiotiki bergua untuk mematikan bakteri yang buruk dan menghidupkan bakteri yang baik serta juga menumbuhkan plankton-plankton untuk kelangsungan hidup ikan lele. Kemudian untuk waktu pemberian pakan ikan dianjurkan dilakukam tiga kali dalam sehari dengan kisaran waktu sekitar jam 08:00, 14:00 dan pukul 20:00 WIB. Atau bisa juga di waktu 09:00, 15:00, dan 21:00 WIB.

Ahmad Miftah (44) selaku perwakilan dari RT 03 menuturkan kalau hal ini program yang sangat bermanfaat. Pasalnya warga sekitar selain sudah memiliki program Gang Hijau juga sudah memiliki kelompok perikanan warga setempat.

“Jadi sudah ada sedkit gambaran tentang budidaya ini. Harapannya setelah panen akan kita bagi-bagi dengan warga secara gratis. Sehingga program ini akan sangat berguna sekali untuk masyarakat yang terdampak pandemic seperti ini,” pungkasnya seusai mengikuti workshop.

Melalui program ini diharapkan masyarakat akan semakin mandiri. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi apabila terjadi krisis pangan dan mengakibatkan masyarakat sulit dalam mendapatkan akses komoditi pangan atau sembako. (Dompet Dhuafa/Fajar)