Lima Fakta Virus Covid-19 Yang Kini Ada Di Indonesia

SIARAN PERS,  JAKARTA — Virus Covid-19 atau yang terkenal dengan Corona telah resmi masuk ke wilayah Indonesia. Terakhir, Senin (2/3/2020) lalu, Presiden Jokowi, telah mengumumkan adanya dua WNI yang positif terinfeksi Covid-19. Masyarakat pun panik akan simpang siur dalam mencerna informasi. Masker di berbagai toko dan apotik sudah habis terjual. Kini menjadi barang langka. Lalu, bagaimana seharusnya kita menghadapi virus tersebut. Tim Dompet Dhuafa telah mewawancarai dr. Yenny Purnamasari, selaku GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa. Maka, sebelum lebih lanjut mengambil tindakan, mari kita mengenal lebih jauh tentang virus Covid-19: 

1. Virus Bersifat Zoonosis

DItemukan pertama kali di wilayah Wuhan, Cina. Diperkirakan ditularkan melalui hewan ke manusia atau sering disebut dengan zoonosis. Beberapa kuliner hewan khas Cina yang dimasak tidak sampai matang, disinyalir menjadi awal mula virus tersebut muncul.  Lalu berubah penularannya dari manusia ke manusia. Dilansir dari katadata.com, hingga akhir februari lalu, 85 ribu orang telah terinveksi virus Covid-19 tersebut di seluruh dunia dan telah memakan setidaknya 2.977 korban jiwa. Paling banyak ditemui di Cina dan disusul oleh beberapa negara. Indonesia sendiri telah resmi terpapar Covid-19, setelah Senin (2/3/2020) lalu, Presiden Jokowi mengumumkan ada dua WNI yang positif terinfeksi Corona. 

2. Ditularkan Tidak Melalui Udara

Sekalipun merupakan virus, namun Covid-19 tidak ditularkan via udara. Tetapi melalui droplet (percikan) sekret saluran nafas. Droplets dihasilkan saat tertawa, batuk, bersin menjadi aerosol infeksius. Jarak penyebaranya hingga satu meter. Akan berbahaya saat cairan droplets tersebut mengenai bagian mata, terhirup hidung ataupun masuk ke dalam mulut. Penularan juga bisa melalui kontak erat (close contact) dengan sumber infeksi. Semisal melalui membrane mukosa atau kulit rusak dari orang yang sakit, benda atau lingkungan yang terkontaminasi. Jadi bukan hanya dari orang sakit. Virus tersebut bisa tersimpan di lingkungan sekitar.

3. Butuh 2 Hingga 14 Hari Sampai Timbul Gejala

Setelah terinfeksi, setidaknya virus Covid-19 membutuhkan waktu 2-14 hari untuk menimbulkan gejala sakit. Gejala tersebut diantaranya demam, bersin, nyeri tenggorokan, sakil kepala, sesak nafas, letih, lesu dan diare. Pada beberapa kasus berat, menunjukan gejala SARI (Severe Acute Respiratory Infection), seperti Pneumonia. 

4. Masker Bukan Jawabannya

Setelah berita tentang Covid-19 merebak, masyarakat banyak yang mulai panik. Berbagai komoditi kesehatan habis terjual, yang paling banyak dicari ialah masker. Padahal penggunaan masker tidak akan memberikan dampak pada orang yang sehat. Masker seharusnya digunakan oleh orang yang sakit, untuk mencegah penyebaran virus melalui droplets tadi. Dengan jangkauan droplet hingga satu meter, akan efektif dicegah dengan menggunakan masker bagi penderita. Bila tidak, virus bisa menyebar ke sekitar, masuk ke hidup, mata dan mulut orang lain yang sehat. Lebih bijak memberikan masker kepada mereka yang sedang sakit.

5. Lebih Baik Mencegah

Hingga hari ini, belum ditemukan terapi sepesifik maupun vaksin terhadap Covid-19. Langkah paling bijak untuk menghadapi virus tersebut, ialah pencegahan. Terapkan pola hidup sehat seperti rutin cuci tangan, konsumsi makanan yang sehat, dan jaga imunitas tubuh. Karena virus hanya bisa menyerang orang dengan imunitas tubuh yang rendah. Hindari pula bepergian ke tempat outbreak (terjadi wabah). Bila anda merasa tidak enak badan, lebih bijak anda tidak bepergian. Karena kondisi tubuh anda sedang tidak baik. (Dompet Dhuafa/Zul)