Menilik Tradisi Idul Adha Pulau Sapudi (Jelajah Kurban Nusantara – Bagian Lima)

SIARAN PERS, SAPUDI, MADURA — Perjalanan panjang dari Jakarta menuju Pulau Sapudi telah berhasil dilalui. Namun perjuangan belumlah selesai. Lima jam berada di atas kapal ferry tak membuat langkah kaki terhenti. Tim THK (Tebar Hewan Kurban) Dompet Dhuafa Jawa Timur masih harus menempuh 2 (dua) jam perjalanan menuju lokasi distribusi dan pemotongan kurban.

Fajar mentari mulai bersinar di ufuk timur pagi itu. Namun, belum juga terdengar gema takbir terlantun. Mungkin karena jarak masjid yang begitu jauh, atau suara pelantun yang terlalu sepuh, sehingga tak sampai pada telinga kami.

Ada yang berbeda dengan tradisi solat Ied di Pulau Sapudi. Tidak seperti pada umumnya, tak terlihat seorang pun memakai mukena di masjid tempat dilaksanakannya solat Ied. Seluruh jam'aah merupakan kaum laki-laki, mengenakan sarung serta baju muslim, lengkap dengan tasbih dan peci.

Ternyata, para wanita, sibuk mempersiapkan hidangan di halaman samping masjid, untuk disantap jama'ah usai Sang Imam menutup khotbah.

Terlihat di halaman masjid terdapat 2 ekor kambing diikat dengan lubang galian di sampingnya, disertai parang menggantung di belakangnya. Menandakan, bahwa hewan tersebut siap untuk dikurbankan. Ternyata benar dugaan, di Pulau Sapudi jarang sekali ada kegiatan kurban. Jika pun ada, hanya 2-3 ekor saja. Bahkan menurut keterangan warga, di Desa Prambanan tempat THK itu dilaksanakan, belum pernah ada kurban sebelumnya.

Samsul (38), warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, mengatakan hal demikian. Itu lah yang menjadi alasan Dompet Dhuafa Jatim melaksanakan THK di Pulau Sapudi, khususnya Desa Prambanan. Selain belum pernah adanya kurban, Desa Prambanan merupakan kawasan terdampak gempa bumi yang mengguncang Pulau Sapudi 5 (lima) bulan sebelumnya. Puing-puing bangunan masih terlihat tercecer di beberapa tempat.

Kedatangan 100 ekor domba kurban dari Dompet Dhuafa menjadi kesan tak terlupakan bagi warga Prambanan. Sebanyak 725 Kepala Keluarga di 3 (tiga) desa, Kecamatan Gayam menerima kebermanfaatan dari program THK Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Muthohar)