Profil Etoser Yogyakarta, Isti: Menulis Menjadi Pelarian Positif Saya (Bagian 1)

SIARAN PERS, YOGYAKARTA- Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Isti’anatul Muflihah sudah hobi menulis. Guru wali kelasanya saat itu, sangat cair dalam membantu murid-murid sepertinya untuk berkarya lewat literasi. Puisi, pantun, cerpen diajarkan gurunya. Karya terbaik dipajang di madding kelas, membuatnya lebih bersemangat lagi menulis hingga tak disangka, hal tersebut menjadi bagian dalam kehidupannya ketika dewasa.

Saat ini, Isti tercatat sebagai mahasiswi jurusan Farmasi, di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Sekalipun sudah melewati sekolah, kini menjadi seorang mahasiswi, Isti masih menaruh hormat pada sosok guru SD nya tersebut.

“Pertama kali kenal menulis pas bangku kelas 5 SD. Karena wali kelas waktu itu bisa ngarahin kita untuk nulis. Karya terbaik bisa dipajang di mading kelas. Jadi semangat terus. Walau karyanya gak jelas, tapi memang mulai dari situ,” buka Isti, mengingat sosok gurunya sewaktu kecil.

Kegemarannya pada literasi masih terus berlanjut di bangku kuliah. Etoser asal Ponorogo tersebut mengaku bahwa tulisan menjadi pelarian positif atas apapun dalam hidupnya. Ketika sedih, ia menulis, ketika gembira, ia pun menulis.

“Curhat sih nulis itu, ketika sedang terjadi senang nulis. Kalau sedih nulis. Jadi pelampiasan positif dari apaun itu ya nulis,” aku dara yang mengaku mengidolakan sosok penulis Andrea Hirata tersebut. (Dompet Dhuafa/Zul)