SIARAN PERS, JAKARTA — Sekalipun himbauan PSBB sudah disosialisasikan, namun banyak pelaku ekonomi kecil yang terpaksa masih beraktivitas. Hal tersebut karena minimnya opsi pilihan mereka, antara kesehatan atau nafkah keluarga. Seperti yang terlihat di sekitar wilayah Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Ribuan pedagang masih beraktivitas, dengan berbagai komoditi mereka. Sekalipun tak seramai hari biasa, namun potensi penularan masih ada. Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Jakarta, bergerak dengan membagikan paket hygine kit kepada pedagang. Hal tersebut untuk menekan resiko penularan di wilayah beresiko seperti pasar.
"Alhamdulillah hari ini kami membagikan paket hygine kit berjumlah 100 paket. Berisikan masker, handsanitizer, sabun cuci dan lain sebagainya, kepada pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur. Hal tersebut untuk menekan resiko penularan Corona (Covid-19), di kalangan pedagang. Karena intensitas mereka bertemu orang banyak di pasar," jelas Sari Bunga, selaku Kepala Bagian Progam LKC Jakarta.
Para pedagang sendiri tidak memiliki banyak pilihan. Tetap berjualan menjadi satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sekalipun aktivitas ekonomi di pasar tersebut terbilang lesu, dibanding dengan Ramadan sebelumnya. Mereka pun harus berhadapan dengan resiko kemungkinan tertular.
"Tidak banyak mas, paling banyak bisa melayani 20 kunci. Padahal biasanya bisa 50 kunci saya buat," aku Akbar, salah satu tukang kunci di Pasar Induk Kramat Jati.
Dengan dibagikannya hygine kit, para pedagang merasa lebih aman dalam melayani pelanggan. Sebelumnya mereka bahkan tidak menggunakan masker kain sekalipun, dan tidak banyak ditemukan tempat cuci tangan. Hygine kit memudahkan pedagang melindungi diri dari ancaman virus, di tengah kegiatan mereka mencari nafkah.
"Terima kasih, habis ini saya pakai maskernya," tukas Akbar, sambil menyelesaikan pesanan kunci terakhirnya sebelum memakai masker. (Dompet Dhuafa/Zul)