Pendidikan: Menumbuhkan Fitrah, Mengantarkan Peran Peradaban (Bagian Dua)

SIARAN PERS, JAKARTA — Ustadz Harry Santosa, Praktisi Pendidikan, selaku Narasumber pada sebuah webinar Eduaction (Vol. 2) #AkuKamuAksi, mengatakan beberapa kategori gagal didik diantaranya lambat dewasa, depresi, narkotika, kecanduan game, pornografi dan sebagainya.

"Bedakan kecerdasan dengan moralitas. Ada contoh mahasiswa kuliah tinggi di luar negeri, tetapi menjadi LGBT. Bahkan memerkosa dan membunuh korbannya dengan sadis. Itu pula secara kolektif akan menjadi masalah peradaban," ungkapnya.

Orientasi pertumbuhan iman menuju pada peran peradaban pendidikan didasari 3 hal penting: 
– Tarbiyah (fitrah > murroby) QS 30:30,
– Ta'dib (adab > mu'adib) QS 66:6,
– Ta'lim (ilmu > mu'alim) QS 66:6.

Hendaknya para orang tua mengadabkan dan mengilmukan. Bedakan peran sekolah dengan peran orang tua. Karena terdapat tanggung jawab orang tua yang bukan tanggung jawab sekolah, begitupun sebaliknya.

Pemahaman generasi tentunya berbeda. Penyesuaian terhadap generasi orang tua dan anak, dapat dipahami melalui 2 hal berikut:
– Stabilitas: Value/Adab (sebagai pondasi: kitabullah, fitrah, Allah)
– Dinamika: Waktu & Tempat

Beberapa tahapan yang dijabarkan oleh Ustadz Harry yakni:
– Pada usia 0-6 tahun, tahap menumbuhkan fitrah.
– Kemudian usia 7-10 tahun, tahap menumbuhkan kesadaran, napak tilas sejarah, bahkan praktik langsung dengan alam.
– Tahap usia 11-15 tahun merupakan tahap ditempa, pembebanan, agar kesiapan dengan peran kehidupan yang sesungguhnya.

"Anak bukanlah beban namun sebuah karunia. Jadikan anak sebagai alasan untuk hidup, untuk tumbuh. Membangkitkan muslim mandiri (muqalaf) dan pemuda aqil baligh sejak usia 15 tahun yang tumbuh paripurna," tutup Ust. Harry.

Melalui aplikasi Zoom Us, Dompet Dhuafa Pendidikan peringati Hari Pendidikan Nasional pada Sabtu (2/5/2020). Webinar dengan tema 'Mendidik Anak Seutuhnya' tersebut berlangsung sejak pukul 10.00-12.00 WIB dan di moderatori oleh M. Atiatul Muqtadir (Fathur), Ketua BEM UGM dan BAKTI NUSA Dompet Dhuafa Pendidikan.

"Masya Allah sekali wawasan kali ini. Saya yang belum berkeluarga, menjadi tumbuh ghirah nya. Terutama tentang apa misi keluarga kelak untuk dapat mencetak peran generasi," ucap Fathur. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)