Pesantren Mualaf Dampingi Joseph Bersyahadat

SIARAN PERS, DEPOK — Sudah 2 (dua) tahun, untuk Joseph menunggu sembari meyakinkan keputusannya. Hingga akhirnya pada Kamis pagi (25/6/2020), ia mantap untuk mengucap kalimat Syahadat. Pada hari itu, Joseph resmi menjadi seorang Muslim, menjadi bagian dalam persaudaraan umat Islam. Dengan pendampingan dari Pesantren Mualaf Indonesia (PMI) Dompet Dhuafa, Joseph dengan lugas ia mengucap Syahadat. Sama sekali tidak terlihat keraguan dalam sorot matanya, ia mantab menjalani hidup baru sebagai seorang Muslim sejati.

“Alhamudlillah, hari ini menjadi hari yang berbahagia bagi kita semua, karena salah satu saudara kita, Bapak Joseph yang bersyahadat denga cucuran air mata dan keiklasan beliau bersyahadat,” terang M. Aris Alwi, selaku Koordinator Respon Nasional Pesantren Mualaf Indonesia (PMI) Dompet Dhuafa.

Tak disangka, bahwa ia yang sebelumnya merupakan seorang tokoh pendeta, memantapkan diri menjadi mualaf. Bukan sekedar berpindah keyakinan, Joseph memilih Islam berdasarkan observasi dan pemikran yang mendalam. Terlebih ia yang aktif tergabung dalam komunitas Ojol Nusantara, ikut serta dalam berbagai kegiatan kemanusiaan yang berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa. Disana, ia melihat keindahan Islam, yang menjadi jalan hidayahnya mengenal Islam.

“Diantaranya yang saya lihat dari rekan-rekan saya di Ojol Nusantara mereka bantu siapapun tanpa pandang bulu. Disitu saya lihat ini pelajaran yang bagus bagi saya,” aku Joseph, membocorkan alasannya bermualaf.

Bukan hanya sekedar membaca syahadat, Joseph akan melanjutkan berbagi prosesi belajarnya menjadi Muslim di PMI Dompet Dhuafa. Pesantren tersebut memang diperuntukkan bagi mereka yang baru saja mengenal Islam. Seperti Joseph, banyak mualaf yang ikut serta menimba ilmu di sana.

“Insya Allah, akan terus kami bimbing, dan bimbingan yang akan kita berikan kepada pak Yosh ini adalah Toharoh (bersuci) yang pertama. Belajar mandi, wudhu, dan lain-lain. Baru kita belajar Sholat dan mengaji, dan berlanjut dengan ajaran-ajaran Islam lainnya,” jelas Aris Alwi lebih lanjut.

Sejauh ini, Pesantren Mualaf Indonesia (PMI) Dompet Dhuafa sudah ada 5 (lima) cabang di Indonesia, diantaranya Manado, Alor (NTT), Cianjur, Tolikara (Papua), dan Riau. Kantor pusat yang ada di Bintaro sektor sembilan juga menjadi pesantren yang sering digunakan mualaf mencari ilmu ke-Islaman. (Dompet Dhuafa/Zul)