Peternak di Serang Ungkap Harga Hewan Kurbannya Bisa di Bawah Rata-rata

SIARAN PERS, BANTEN — Terdengar heboh pada musim kurban Dompet Dhuafa di tahun 2020 ini. Pasalnya, Dompet Dhuafa berhasil memasarkan hewan-hewan kurbannya dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan jauh di bawah harga yang semestinya. Di minggu ketiga sebelum Idul Adha saja, kambing-domba dengan kategori premium dan medium sudah laris terjual.

Pada suatu kesempatan, Senin (20/7/2020), tim THK (Tebar Hewan Kurban) Dompet Dhuafa mengunjungi salah satu peternakannya di Serang, Banten, guna melakukan Quality Control (QC) terhadap hewan-hewan yang akan dikurbankan. Peternakan di atas lahan wakaf di Kampung Gowok Kepuh RT 009/003 Kelurahan Sukajaya, Curug, Serang, tersebut diakui telah siap melaksanakan kurban.

Di kesempatan yang sama, Pimpinan DD Farm, Tubagus Latif Haris, mengungkapkan alasan hewan-hewan kurban di Dompet Dhuafa bisa ditekan harganya hingga jauh dibanding harga pasaran.

Menurutnya, hal pertama yang menjadi alasan murahnya hewan ternak di sana adalah karena lahan dan beberapa aset lainnya yang merupakan aset wakaf. Kemudian dalam segi pendanaan dan pemasarannya, Dompet Dhuafa tidak melibatkan rentenir, belantik, atau pihak-pihak lainnya. Melainkan menggunakan sistem investasi dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Dompet Dhuafa.

“Di sini semuanya kami lakukan secara mandiri. Termasuk prihal permodalan, pakan, hingga pemasarannya. Alhamdulillah, di sini kami memiliki orang-orang yang memang sangat paham peternakan,” terangnya.

Hal lainnya adalah pada proses dan sistem beternaknya. Selama 17 tahun menggeluti dunia peternakan, menjadikan Latif paham betul bagaimana cara beternak yang baik dan menghasilkan untung yang besar. Yang diterapkannya adalah konsep “Integrated Farming”, yaitu memadukan antara peternakan dan pertanian.

Selain memberdayakan para mustahik di peternakan, DD Farm juga memberdayakan para petani sekitar untuk mengelola lahan pertanian dan perkebunan seluas 10 hektar. Para mustahik tersebut kemudian dibina dan dimodali dari dana zakat, donasi, maupun investasi dengan keuntungan terbesar dimiliki oleh pengelola. Dengan begitu, para mustahik, peternak, maupun petani, adalah kelompok yang mendapatkan manfaat paling besar baik dari hasil pertanian, perkebunan, maupun peternakan.

“Peternakan dan pertanian tersebut diintegrasikan menjadi sebuah konsep integrated farming. Makanan untuk peternakan kami produksi sendiri dari lahan pertanian, kemudian limbah ternak kami olah dijadikan kompos pupuk untuk pertanian,” jelas Latif.

Tidak hanya itu, pendapatan lainnya selain penjualan hasil ternak dan tani, DD Farm juga menjualkan bahan-bahan olahan seperti pakan ternak dan kompos pertanian. Sedangkan untuk hasil kebun, Latif mengatakan DD Farm tidak menjualnya, namun secara cuma-cuma dibagikan kepada masyarakat sekitar untuk ketahanan pangan keluarga.

Meski dijual dengan harga yang murah, namun pendapatan atau keuntungan diyakini akan mencapai maksimal. Dengan keuntungan yang digunakan untuk mensejahterakan para peternaknya. Oleh itu, Latif berpesan kepada masyarakat atau para pekurban untuk berkurban melalui Dompet Dhuafa.

"Manfaat terbesarnya selain harganya yang murah, adalah turut mensejahterakan dan memakmurkan para peternak dan petani Indonesia", akunya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)