Rory Asyari Kembali Salurkan Bantuan Bagi Tenaga Medis dan Masyarakat Dhuafa

SIARAN PERS, JAKARTA — Pada Rabu (22/4/2020) pagi, Rory Asyari bersama Tim Cegah dan Tangkal (Cekal) Corona Dompet Dhuafa, sudah mulai bergerilya dan kembali mengitari beberapa fasilitas kesehatan dan warga sekitaran Jakarta. Kegiatan tersebut merupakan agenda distribusi yang kesekian kalinya sebagai bentuk dukungan kepada seluruh insan yang terdampak virus Corona (COVID-19). 

Lokasi pertama yang dituju ialah RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di lokasi tersebut, tim memberikan 10 set alat pelindung diri (APD) lengkap dengan tambahan sejumlah hazmat yang bisa dipergunakan ulang. Hal sama juga dilakukan bagi tim medis di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sehingga total APD yang didonasikan kali ini berjumlah 20 set. 

"Donasi tersebut merupakan hasil penggalangan dana bersama Dompet Dhuafa. Semua dana merupakan amanah yang dipercayakan oleh masyarakat luas. Kita bersyukur karena masih banyak warga yang peduli terhadap warga sesamanya," jelas Rory, ketika ditemui di sela penyaluran bantuan tersebut. 

Setelah selesai mendonasikan APD. Tim langsung berangkat ke wilayah Kampung Tengah RT:07 RW: 04. Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur. Lokasi tersebut dipilih lantaran termasuk salah satu wilayah dengan masyarakat berpenghasilan rendah. Karena di lokasi tersebut masih banyak yang menggantungkan penghasilan sehari-harinya di sektor informal. Dari mulai buruh pabrik, buruh cuci baju, penjual nasi uduk, hingga penjaga toilet umum. 

Sebanyak 30 paket sembako didistribusikan kepada masyarakat dhuafa. Pendistribusiannya dilakukan dengan memperhatikan asas physical distancing. Jadi tidak mengundang kerumunanan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir persebaran virus corona sekaligus tetap bisa saling membantu. 

Sepasang suami istri, Nurheriyanto dan Midah, salah satu penerima manfaat sembako. Mereka menuturkan pandemi Corona membuat penghasilannya menjadi berkurang. Sepanjang hari mereka berprofesi penjaga toilet umum. Kadang juga mereka menerima kerja sambilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tapi sekarang ini sulit dilakukan. Belum lagi jika mempertimbangkan Midah yang saat ini sedang sakit stroke. Beban yang dipikul menjadi bertambah.

"Biasanya sehari dari jagain toilet dapat Rp.100.000,-. Sekarang jadi berkurang drastis. Malah nggak tentu," ujar Nurheriyanto. 

Di akhir kegiatan, Rory Asyari menuturkan, "Semoga bantuan yang masih terbatas ini setidaknya dapat meringankan beban masyarakat terdampak. Terima kasih juga pihak-pihak di luar sana yang ikut membantu. Semoga semangat ini tetap dipertahankan dan disebarkan lebih luas. Sehingga manfaat yang diterima masyarakat juga akan lebih luas". (Dompet Dhuafa/Fajar)