Sandiaga Uno: Kegagalan adalah Anak Tangga Kesuksesan

SIARAN PERS, BANDUNG — Sandiaga Uno selaku Politikus dan Seorang Pengusaha yang hadir sebagai Narasumber dalam webinar ‘Mega Inspiring Talk: Disruptive Leaders’, membagi beberapa tips dan trik seputar kepemudaan dan entrepreneurship yang disiarkan langsung melalui Zoom dan kanal Youtube Dompet Dhuafa DDTV https://youtu.be/erc-3p6NmOM pada Minggu (27/9/2020) pagi. Webinar tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari ‘Future Leader Challenge (FLC) 2020’ yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Pendidikan sejak tanggal 12-27 September 2020.

Dengan kehadiran pandemi Covid-19 dan berubahnya kehidupan masyarakat, Sandiaga Uno melihat para pemuda-pemudi perlu menciptakan perubahan bagi kehidupan masyarakat yang lebih baik. Dia mencontohkan melalui pengalamannya semasa menghadapi krisis tahun ‘90-an di Indonesia hingga saat ini.

“Krisis adalah peluang yang membuka kesempatan serta peluang kepada pemuda untuk melihat masalah di sekitar dan mampu mengajari mereka melakukan pendekatan berbasis solusi bahwa ini bukan tentang diri sendiri melainkan tentang hajat hidup orang banyak. Tugas Disruptive Leader ialah bertanya pertanyaan dasar dan betul-betul mengaspirasi dan menginspirasi agar bisa mengatasi tantangan bangsa untuk terus maju,” serunya.

Menurut Sandi, ada tiga hal yang harus dimiliki seorang pemimpin: Competence, Consistency, dan Character. Competence (kompetensi), seseorang harus memiliki kemampuan dan kecakapan ilmu. Dengan demikian ia akan mampu menangkap hikmah dan menyebarkan optimism ke lingkungan sekitarnya. Consistency (konsistensi), atau yang ia sebut sebagai istiqomah. Seseorang harus tetap ikhtiar dan terus berusaha meski kegagalan terus terjadi. Character (adab), juga seorang pemimpin harus ber-akhlakul karimah.

Selain tiga hal di atas, dia juga menambahkan ada beberapa langkah seorang pemimpin dalam merintis perubahan. Ia katakan, ”Pertama Nilai-nilai Kewirausahawan, yakni seorang harus kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Kemudian kita juga harus saling peduli terhadap sesama dan berusaha menolong siapa pun di sekitar kita. Lalu ada prestasi, kita harus melihat kegagalan adalah anak tangga menuju kesukseskan. Jangan anggap kegagalan adalah momok menakutkan”.

Setelah seorang memiliki nilai kewirausahawan, seseorang harus menerapkan nilai-nilai tersebut atau yang ia sebut dengan Orientasi Kewirausahawan. Di mana hal ini memungkinkan seorang pemimpin memberikan inovasi, mencari solusi untuk kepentingan hal khalayak. Hal ini tidak mungkin dilakukan jika orang tersebut tidak proaktif dan tidak berani ambil resiko.

“Semakin tinggi ujian hidup ini, maka semakin besar pula prestasi yang dicapai jika ujiannya dapat kita atasi. Saya yakin pemenang-pemenang yang melewati krisis pandemi akan menjadi generasi yang unggul,” tutup Sandiaga Uno. (Dompet Dhuafa / Foto: Fajar: Penulis: Fajar / Editor: Dhika Prabowo)