Status ‘Buruh Dipulangkan’, Kini Nurhalimah Pilih Serabutan Untuk Cari Nafkah

SIARAN PERS, TANGERANG- Kabupaten Tangerang mneyimpan cerita miris dibalik pandemi wabah corona yang terjadi hampir empat bulan ini. Sebagai kandang dari beberapa industri besar, banyak warga di Kabupaten Tangerang yang berprofesi sebagai buruh pabrik. Saat pandemi datang, beberapa perusahaan, terpaksa melakukan langkah berat, dengan memutuskerjakan dan memulangkan sejumlah karyawannya. Salah satunya, ialah Nurhalimah (41), salah satu buruh di pabrik sepatu di Tangerang tersebut bingung bukan kepalang. Pasalnya, setelah empat tahun mengabdi, ia dipulangkan oleh perusahaannya. Bukan dipecat, tapi dipulangkan 

“Sudah dari April mas, dipulangkan, jadi memang tidak di PHK, cuma juga tidak digaji,” buka Nurhalimah.

Masalahnya, istilah dipulangkan, membuat Nurhalimah tak mendapatkan pesangon sepertihalnya orang yang di PHK. Begitu pula dengan gaji, tak juga ia terima, karena memang ia tidak bekerja. Alhasil, ibu dua anak tersebut kini banting setir, serabutan bekerja apapun untuk mendapatkan penghasilan. Paling sering, ia membantu tetangga untuk berjualan baju di Pasar Sepatan, Tangerang. Dengan pekerjaaan itu Nurhalimah bisa membawa Rp. 30 ribu ke rumah. Cukup setidaknya untuk bahan lauk berbuka dan sahur sekeluarga.

“Alhamdulilah masih bisa dapat 30 ribu pulang, cukup buat buka dan sahur,” tambahnya.

Selasa (19/5/2020), tim Dompet Dhuafa mendatangi kediamannya di Desa Kayu Bongkok, Kec. Sepatan, Tangerang. Sebuah paket sembako, berisi beberapa bahan pangan Nurhalimah terima. Dari bahan paket tersebut, setidaknya ia tak perlu khawatir mengenai menu berbuka dan sahur satu pekan ke depan. Tak ayal, hanya terimakasih yang berulang kali ia ucap, kepada petugas dari Dompet Dhuafa. Pada saat yang kritis seperti sekarang, Nurhalimah tak menyangka ada bantuan seperti itu kepadanya. Terlebih, momen menjelang lebaran ini membuatnya  tambah terharu, sejenak, ia lupakan statusnya sebagai ‘buruh dipulangkan’.

“Terimakasih banyak kepada Dompet Dhuafa dan donatur, saya sangat senang dengan bantuan sembako ini, jujur sangat membantu, terimakasih,” jelasnya.

Pemenuhan kebutuhan darurat, berupa pangan sudah menjadi konsentrasi Dompet Dhuafa. Dalam masa pendemi dikarenakan virus corona, banyak masyarakat yang pemasukannya terhenti, dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. (Dompet Dhuafa/Zul)