THK Sasar Pulau Terpencil Madura (Jelajah Kurban Nusantara – Bagian Satu)

SIARAN PERS, JAKARTA — Langit terlihat masih gelap. Belum ada tanda-tanda Sang Mentari menyapa. Hening suasana Ibu Kota Jakarta pun masih terasa. Namun suasana di dalam bandara Halim kala itu berbeda. Orang-orang berlalu lalang dengan ragam ekspresinya. Saya bersama tim Dompet Dhuafa lainnya akan melakukan penerbangan menuju Surabaya. Waktu menunjukkan pukul 04:45 WIB, waktunya untuk check-in tiket pesawat. Jumat (9/8/2019), dalam misi menuju lokasi pelaksanaan THK (Tebar Hewan Kurban) ke Pulau Sapudi, Madura, Jawa Timur.

Menempuh perjalanan udara selama 90 menit dari Jakarta ke Surabaya, dilanjut 1 (satu) jam perjalanan darat menuju kantor Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur. Penyambutan yang hangat menjadikan kami merasa sangat nyaman. Enggan rasanya jika tidak membalasnya dengan senyuman. 

Terlihat tim DD Jatim bersama para relawan sedang melakukan persiapan kala itu. Segala kebutuhan dipersiapkan guna melancarkan amanah dari para pekurban. Pulau Sapudi menjadi tujuan utama DD Jatim pada THK 2019. Tentu, terdapat pula beberapa lokasi lainnya sebagai tempat pendistribusian hewan kurban. Mitra pemberdayaan THK Dompet Dhuafa di Situbondo mempersiapkan distribusi hewan-hewan kurban untuk Pulau Sapudi.

Sore harinya (9/8/2019), perjalanan dilanjutkan kembali. Setelah perjalanan darat selama 6 (enam) jam yang ditempuh dari Surabaya menuju lokasi pemberdayaan mitra ternak ke Situbondo. Perjalanan terhenti tatkala Agus, Pendamping Program DD Jatim, menginformasikan, sulitnya mendapatkan jaringan seluler di sana. Menurutnya, di Pulau Sapudi hanya ada satu provider seluler yang tersedia. Akhirnya kami putuskan membeli baru kartu perdana guna memudahkan komunikasi di sana.

"Di sana sangat susah sinyal mas. Cuma satu provider saja yang kuat, itu pun kalau beruntung. Ada sih, provider lain tapi harus ke Kecamatan," ungkap Agus. (Dompet Dhuafa/Muthohar)