Tahun Baru, Gerobak Baru Untuk Pakdhe Mie Ayam

PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN — Memiliki sapaan akrab ‘Pakdhe Mie Ayam’, banyak orang telah mengenal dengan Pardi (52), seorang pedagang Mie Ayam keliling, dan menjadi pelanggan setia dagangannya di sekitaran wilayah Jatipadang dan Pejaten. Dengan perangai yang ramah, para tetangga sekitarnya pun telah mengenal baik dirinya.

Di depan kontrakan tempat tinggalnya, terpampang satu-satunya gerobak mie ayam yang ia andalkan untuk keliling sehari-hari mencari nafkah. Siang itu, Kamis (7/1/2021), sembari menyiapkan bahan baku dagangannya, sesekali ia memperhatikan dan membersihkan bagian-bagian gerobaknya yang mulai usang.

“Gerobak ini sudah 10 tahun lebih menemani saya mencari rezeki, Mas. Kayunya sudah lama, sudah banyak tambalan paku disana-sini,” sahut Pakdhe Pardi.

Bahkan Pardi sendiri telah lupa, kapan tepatnya ia memulai perjalanan berdagang mie ayam dengan gerobaknya itu. Meski begitu, ia belum terpikir untuk memperbarui gerobak andalannya. Terlebih di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, Pardi mengaku penjualannya menurun hingga 50%. Namun ia tetap ikhtiar mencari nafkah, keliling berjualan mie ayam setiap harinya.

“Biasa mulai keluar jam 10 pagi, banyak orang mencari makan siang. Sorenya, saya mulai mangkal saja, biasanya di depan kantor Filantropi, Dompet Dhuafa, sampai Maghrib atau paling lama jam 8 malam. Pulang, istirahat, nanti jam 3 pagi saya dan istri belanja ke pasar. Begitu setiap hari,” ungkap Pakdhe Pardi.

Ya, sang istri juga membantu perekonomian keluarga dengan berdagang jamu keliling. Mereka adalah perantau dari Wonogiri, Jawa Tengah, dan hanya tinggal berdua saja di Jakarta. Dikaruniai anak kembar, mereka bersyukur dari hasil berjualan keliling selama ini, dapat membiayai kedua anaknya mengemban pendidikan di kampung halaman.

“Alhamdulillah, Mas, anak saya yang satu baru lulus SMK, yang satu masih di pesantren. Bersyukur hasil berjualan mie ayam selama ini anak-anak bisa sekolah,” akunya.

Pakdhe Pardi pun mengakui, sebelum masa pandemi penjualan mie ayamnya mampu mencapai rata-rata 70-80 mangkok/hari. Di masa pandemi kini ia akui penjualannya menurun, hanya 30 hingga 40 mangkok/harinya.

“Bagi saya rezeki tidak perlu ditarget, hanya yakin Allah yang akan memberi dengan ridho-Nya. Yang penting sehat dulu, kalau sehat aktifitas kita terutama keliling setiap hari insha Allah kita lakoni,” ujar Pakdhe Pardi.

Mengunjungi kediaman Pakdhe Pardi, menelusur ke dalam sebuah gang kecil di suatu pinggiran kota Jakarta Selatan, tim Dompet Dhuafa bersama tim Indosiar dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) bersilaturahmi mengunjungi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti Pakdhe Pardi disana. Dengan raut ekspresi gembira, Pardi telah menyambut mereka tepat di depan Gang H. Amat bin Baru, Jl. Gotong Royong 1 RT 04/RW 01, Ragunan, Pasar Minggu.

Ya, pasalnya, penjualan yang menurun serta meningkatnya kebutuhan pokok, akan terus menambah beban para pelaku UMKM. Maka tidak heran banyak para pelaku UMKM yang gulung tikar di tengah pandemi Covid-19. Melalui program ini, Dompet Dhuafa, Indosiar, dan YPP, berupaya terus mendukung UMKM agar bisa bangkit di tengah pandemi ini.

“Hari ini kami salurkan unit usaha berupa gerobak kepada pelaku usaha. Beberapa yang kita temui yaitu para pelaku usaha yang terdampak pandemi, tentu sangat mengharukan, mereka sangat membutuhkan bantuan kali ini,” aku Dewi Yudho Miranti selaku Ketua Pelaksana Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih dan Departemen Head CSR Indosiar.

Program tersebut juga merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun ke-26 Indosiar, menggulirkan bantuan kepada pelaku UMKM berupa pendampingan dan alat usaha sebagai penggerak ekonomi berkelanjutan.

Di sela-sela pemberian bantuan usaha, Herdiansah selaku Direktur CSR Dompet Dhuafa, juga mengatakan, “Pemberian bantuan usaha ini sebagai dorongan UMKM untuk bangkit dan kembali meningkatkan daya ekonomi bagi mereka. Saya bersama mitra binaan para penggerak UMKM baik pedagang mie ayam, bakso dan lain-lain di Jabodetabek, kali ini kami didukung sepenuhnya oleh amanah pemirsa Indosiar untuk membangkitkan Indonesia yang lebih baik. Terima kasih pemirsa Indosiar dan para donatur Dompet Dhuafa”. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)