Terbakar dan Terlantar, Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Bangun Kembali Panti Asuhan Mukti Wibawa

SIARAN PERS, PONOROGO, JAWA TIMUR — "Karena kewalahan, kami menelepon petugas damkar (pemadam kebakaran). Sambil menunggu kedatangannya, pemadaman secara manual terus kami lakukan," sebut Toyyib Prasetya, salah seorang pengurus Panti.

Sudah jatuh tertimpa tangga. Mungkin inilah yang dirasakan oleh 32 anak yang tinggal di Panti Asuhan Mukti Wibawa. Panti yang terletak di Dukuh Dongko, Nailan, Slahung, Ponorogo, pada Senin (11/5/2020) siang terbakar.

Kebakaran disinyalir berasal dari konsleting pada salah satu komputer di sana. Percikan api kemudian merambat ke peralatan elektronik lainnya. Pengurus panti dan anak-anak berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun api tetap berkobar dan membesar.

“Alhamdulillahnya tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Sebanyak 32 anak asuh terselamatkan. Tetapi mereka terancam tidak memiliki tempat tinggal. Karena Panti Asuhan Mukti Wibawa adalah satu-satunya tempat tinggal yang mereka miliki," ujar Kholid Abdillah, selaku Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur.

Raut muka kesedihan nampak di wajah anak-anak panti. Mereka kaget dan menangis saat kebakaran berlangsung. Dengan adanya peristiwa tersebut, kegiatan anak-anak panti sangat terganggu. Alat belajar mereka ludes terbakar dan kini mereka tinggal di rumah tetangga.

Sungkono, pimpinan panti asuhan yang juga seorang Da'i Cordofa (Corps Dai Dompet Dhuafa), mengatakan bahwa panti tersebut statusnya adalah hak guna bangunan dari seorang donatur. Dengan kejadian tersebut, tentu panti berkewajiban untuk membangun lagi dan mengembalikan seperti bentuk semula. Kerugian yang dialami oleh panti asuhan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur yang mendengar kabar peristiwa kebakaran tersebut, langsung menerjunkan tim ke tempat kejadian. Selain melakukan aksi pembersihan puing-puing sisa kebakaran, di sana tim Dompet Dhuafa juga menyalurkan bantuan berupa 20 paket sembako, 50 paket beras, dan makanan anak.

"Insyaa Allah Dompet Dhuafa Jawa Timur berencana memenuhi kebutuhan barang-barang anak-anak yang terbakar seperti tas, alat sekolah dan pakaian. Untuk jangka panjang, Dompet Dhuafa Jawa Timur sedang menggalang dana dari masyarakat untuk membangun kembali panti yang terbakar. Namun kita tidak bisa sendiri, kolaborasi para donatur amatlah berarti," aku Kholid. (Dompet Dhuafa/Jawa Timur/Dhika Prabowo)