Tim Respon Dompet Dhuafa Bangun Jembatan Apung Pasca Banjir Bandang Cianjur

SIARAN PERS, CIANJUR, JAWA BARAT — Dua pekan pasca banjir bandang dan longsor menerjang wilayah Cianjur dan sekitarnya. Derasnya arus banjir telah menghanyutkan beberapa fasilitas umum, diantaranya adalah jembatan yang vital bagi warga. Karenanya, Dompet Dhuafa Jawa Barat, berinisiatif membangun jembatan apung di Desa Karyamukti, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur.

Memanfaatkan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar, sebuah jembatan apung dibangun menghubungkan dua kampung, yaitu Kampung Bimakarya dan Sukalillah. Dibangun dengan gotong royong bersama warga lokal dan relawan, jembatan apung akhirnya selesai pada Sabtu (10/10/2020), dan bisa langsung digunakan warga.

“Alhamdulillah, dibantu relawan dan warga, hari ini kami selesai membangun jembatan lingkungan Bimakarya. Jembatan ini cukup krusial menghubungkan dua desa. Hanya saja sejak adanya banjir bandang, warga terpaksa menyeberang sungai tanpa jembatan,” terang Resda Jaya Pangestu, Tim Relawan Dompet Dhuafa Jawa Barat.

Jembatan apung sendiri memiliki fungsi yang fleksibel, sesuai dengan kondisi lingkungan. Bila air sedang surut, maka jembatan akan berfungsi sebagaimana jembatan. Bila volume air naik, maka jembatan akan memiliki fungsi sebagai rakit untuk menyeberangkan warga. Dengan dikaitkan tali tambang sepanjang 80 meter, rakit atau jembatan akan mudah dikendalikan, sehingga warga bisa menyeberang dengan aman.

“Pembuatan Jembatan Lingkungan dengan konsep jembatan apung (rakit), ketika Air Sungai surut akan berfungsi menjadi jembatan namun ketika air sungai sedang naik apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan, jembatan akan berubah fungsi menjadi rakit, dengan menggunakan bentangan tambang sepanjang 80 meter supaya rakit mudah di kendalikan,” tambah Resda.

Sejak banjir menerjang, warga menyeberang sungai dengan telanjang kaki, dan menerjang arus sungai. Bila volume air sungai naik karena hujan, warga pun mengurungkan niat untuk menyeberang. Dengan adanya jembatan apung tersebut, warga kini bisa menyeberang dengan lebih aman. Kegiatan warga pun lebih bisa diakomodir dengan kehadiran jembatan baru tersebut.

“Kami warga desa Bimakarya, mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas dibangunya jembatan apung yang menghubungkan dua kampung, yaitu kampung Bimakarya dan Sukalillah. Dengan jembatan ini, kami sekarang bisa berkegiatan seperti biasa,” aku salah satu warga Bimakarya, yang kala itu juga ikut serta membangun jembatan tersebut. (Dompet Dhuafa / Foto: DD Jabar, DMC / Penulis: DD Jabar, DMC, Zul / Editor: Dhika Prabowo)