Melalui Youth For Peace Camp 2019, Dompet Dhuafa Hubungkan Aktivis Muda Internasional

JAKARTA — Salah satu perhelatan tahunan, Youth For Peace Camp 2019, kembali digelar. Gerakan internasional tersebut akan berlangsung selama tujuh hari berturut-turut, di mulai pada 6-12 Desember 2019 di Ruang Nagoya, Hotel Kuretakeso Kemang, Jakarta Selatan. Kali ini, Youth For Peace Camp 2019 berkembang dengan tajuk 'What Can Women Do in Peacebuilding?'.

Sejalan dengan tema ini, Dompet Dhuafa mencoba menghubungkan para pegiat muda di seluruh dunia untuk memberdayakan perempuan, khususnya pasca-konflik atau pemulihan bencana. Agar mereka mampu mendiskusikan dan menyelesaikan masalah, juga membuat proyek yang berdampak sosial di tempat atau negara mereka sendiri.

Sebanyak 20 aktivis dan profesional muda berusia antara 20-35 tahun dari seluruh dunia, bergabung dalam Youth For Peace Camp 2019 kali ini. Yakni negara Peru, Qatar, Uzbekistan, Bangladesh, Thailand, Cambodia, Myanmar, UAE dan tentunya dari Indonesia.

Rama Adi Wibowo, selaku Ketua acara Youth For Peace Camp 2019 menyebutkan, gelaran ini ada untuk meningkatkan peran pemuda dalam menciptakan perdamaian dunia melalui program-program pemberdayaan dengan partisipasi aktif perempuan.

"Youth For Peace Camp 2019 hadir untuk meningkatkan kesadaran pemuda sehubungan dengan pentingnya peran mereka dalam membangun perdamaian. Termasuk untuk mengembangkan jaringan pemuda internasional sebagai agen perdamaian dan untuk membangun kapasitas pemuda dalam menciptakan proyek sosial di negara mereka sendiri, khususnya di sektor pemberdayaan perempuan," terang Rama.

Ia lanjutkan, "Selain untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan perdamaian, tentunya mereka (pemuda) akan menyesuaikan proyek sosial berbasis masyarakat dengan pembuat hibah".

Rangkaian Youth For Peace Camp 2019, dibagi menjadi tiga seminar dan tiga lokakarya tentang perempuan dalam pembangunan perdamaian. Kemudian juga membuat organisasi sosial berbasis masyarakat. Adapun beberapa pembicara seminar dalam acara tersebut, yaitu, Hendrik Therik, selaku Protection Associate of UNHCR Indonesia, Syamsul Ardiansyah, selaku Manager Lingkungan dan Keuangan Mikro Syariah Dompet Dhuafa, Letkol. Ratih Pusparini, selaku Penjaga Perdamaian PBB di Suriah, Kongo, dan Libanon, serta banyak lainnya.

General Manager Advokasi Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit, memaparkan dalam pembukaan rangkaian Youth For Peace Camp 2019, "Para peserta juga akan mendapatkan beberapa workshop tentang mengembangkan proyek berkelanjutan, manajemen proyek untuk pengembangan profesional, juga mendapatkan pendanaan berkelanjutan".

Pada rangkaian Youth For Peace Camp 2019 kali ini, juga akan berlangsung peluncuran Aliansi Strategis Luar Negeri Dompet Dhuafa oleh Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Nasyith Majidi. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)