Menjaga Hati dan Pikiran dengan Puasa Social Media

Hampir setiap waktu kita terpapar oleh informasi yang beredar dari media sosial. Sejak bangun tidur hingga tidur kembali, beragam berita dan informasi saling mengisi pikiran kita. Mulai dari berita baik dan bermanfaat, hingga pada informasi yang negatif dan belum teruji kebenarannya. Tidak jarang postingan yang ada pun membuat orang tergoda untuk meninggalkan komentar negatif, atau nyinyir di akun-akun yang diikuti. Menurut penelitan yang dilansir oleh Plos One, rata-rata orang membuka ponselnya sebanyak 85 kali dalam sehari. Dengan total sekitar kurang lebih 5 jam, sepertiga dari waktu bangun setiap harinya.

Bukan hanya mempengaruhi informasi yang kita dapatkan, tidak jarang media sosial juga mempengaruhi gaya hidup dan perilaku kita. Baik disengaja atau tidak, postingan dari selebgram ataupun influencer membanjiri linimasa kita dengan beragam tampilan, produk, ataupun gaya hidup yang mereka tonjolkan. Tanpa sadar, banyak yang menjadikannya sebagai acuan, padahal belum tentu sesuai dengan kepribadian, kemampuan, atau nilai yang kita pegang. Belum lagi, apa yang ditampilkan di media sosial terkadang adalah realitas semu, yang tidak bisa kita telan mentah-mentah. Belum tentu pada kenyataannya postingan seorang influencer akan berbanding lurus dengan kondisinya di kenyataan.

Sesekali, kita perlu melakukan detoksifikasi pada diri kita. Seperti hal-nya dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, melakukan detox menjadi salah satu cara yang bisa diterapkan. Hal ini penting dilakukan karena terkadang tanpa sadar kita terpapar oleh makanan yang tidak sehat, polusi udara, sampai dengan zat-zat berbahaya. Begitupun dengan kesehatan jiwa dan pikiran kita, layaknya sebuah tubuh, pikiran kita juga penting untuk melakukan detox dari paparan informasi yang beragam di media sosial.

Melakukan detox bukan berarti menghilang dari media sosial atau bahkan sampai bersikap antipati. Walau bagaimanapun, informasi yang bermanfaat, bersifat edukasi dan menginspirasi juga sangat banyak beredar di media sosial. Kita hanya perlu membatasi diri, memfillter informasi yang masuk, tetap sadar saat menggunakannya, dan mengatur jumlah waktu untuk mengaksesnya. Berikut adalah beberapa cara mudah agar kita bisa melakukan detox dari media sosial.

  1. Follow akun yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan

Media sosial, seperti instagram misalnya, memiliki pola khusus. Semakin kita sering melihat akun-akun tertentu, maka mesin akan semakin sering pula memaparkan akun-akun yang terkait. Jadi, pastikan kita hanya mengikuti akun yang bermanfaat dan memiliki konten yang baik agar mesin pun memberikan rekomendasi akun-akun serupa yang baik pula. Jangan sampai kita terjebak pada jaring-jaring media sosial dan berada di pusaran akun negatif yang memperburuk isi pikiran kita.

  1. Gunakan sosial media di waktu non produktif

Menggunakan media sosial di waktu yang produktif akan membuat waktu kita terbuang percuma, kecuali memang pekerjaan utama atau produktifitas kita ditentukan oleh aktivitas kita di instagram. Misalnya seorang social media specialist, admin akun tertentu, dsb. Biasanya, waktu untuk membuka akun-akun di social media tanpa sadar mengambil waktu minimal hingga 30 menit. Padahal jika digunakan aktivitas lain, tentu 30 menit bisa menghasilkan sesuatu yang lebih produktif. Untuk itu, hindari menggunakannya, apalagi hanya sekedar ingin tahu kehidupan orang lain, dengan membuka media sosial di gadget anda.

  1. Sesekali berpuasa dari social media     

Untuk menyegarkan pikiran dan jiwa kita, sesekali berpuasa untuk tidak membuka media sosial bisa juga kita lakukan. Misalnya dua hari kita off dari media sosial dan menggantinya dengan membaca informasi atau berita dari media-media yang sudah terpercaya kredibilitasnya. Hal ini membuat kita lebih segar secara pikiran, dan hanya fokus pada informasi yang memang penting untuk kita terima. 

  1. Gunakan aplikasi selain dari social media         

Kecanduan media sosial bisa saja terjadi. Seakan hidup kita sulit jika tidak memegang gadget atau beraktivitas dengannya. Sebagai penggantinya, Anda bisa saja menginstall aplikasi lainnya untuk mengganti media sosial. Misalnya, aplikasi untuk belajar bahasa, e-book, yang ingin anda baca, aplikasi untuk belajar desain, dsb. 

  1. Perbanyak aktifitas offline

Bukankah lebih menyenangkan jika bisa berinteraksi langsung dengan sahabat atau teman-teman, dibanding hanya sekedar melihatnya di linimasa media sosial? Atau kita juga bisa mengganti aktivitas online kita dengan membersihkan rumah di akhir pekan, menulis sesuatu yang bermanfaat, membaca buku kesukaan, atau mungkin berkumpul dengan orang-orang tersayang tanpa ada gadget atau update media sosial di tengah-tengahnya. Tentu hidup kita akan lebih terasa bahagia dan bermakna.

Sudah siap untuk melakukan detox dari media sosial? Tips ini bisa anda coba dan rasakan bagaimana pengaruhnya dalam hidup. Semoga paparan racun-racun dari informasi negatif di media sosial bisa terdetoksifikasi dengan baik, melalui cara ini.


Baca juga: