Melakukan pemberdayaan bagi kaum dhuafa, bukanlah hanya dilakukan dengan mengadakan program bersifat karitas (bagi-bagi habis) semata. Memberdayakan kaum dhuafa, berarti mengajarkan mereka bagaimana hidup dalam kemandirian, termasuk dalam hal mendorong perbaikan lingkungan, sebagai prasyarat pemberdayaan kaum dhuafa.
Ya, hadirnya Semesta Hijau merupakan inisiatif Dompet Dhuafa dalam mengembakan program dalam rangka mendorong perbaikan daya dukung lingkungan. Semesta Hijau berperan sebagai facilitating unit pemberdayaan komunitas dhuafa melalui pelibatan aktif dalam perbaikan kualitas daya dukung lingkungan, termasuk karena adanya perubahan iklim, dan pengembangan kerelawanan dan jaringan pendukung komunitas pada tingkat akar rumput. Mengingat, perubahan iklim yang terjadi dewasa ini semakin tidak terkendali dan sangat mengkhawatirkan masyarakat. Contoh sederhana, saat ini masyarakat dibuat bingung kapan harus memulai masa tanam, baik tanam tanaman butuh kadar air dalam jumlah besar, ataupun kadar air rendah.
Hadirnya program-program Semesta Hijau diharapkan mampu berpartisipasi dalam mengurangi efek rumah kaca yang mana hal itu akan berdampak pada semakin tingginya suhu udara bumi. Program Sedekah Pohon Semesta Hijau Dompet Dhuafa memerankan peranan ini.
Ada 4 Program Semesta Hijau Dompet Dhuafa yang berperan sebagai instrumen pemberdayaan di antaranya, Sedekah Pohon, Air Untuk Kehidupan (AUK), Energi Terbarukan dan Pengolahan Limbah.
Sedekah Pohon adalah program inisiatif Dompet Dhuafa untuk mengajak donatur dan masyarakat penerima manfaat untuk berkontribusi dalam upaya-upaya penghijauan, rehabilitasi lahan kritis, dan kelestarian lingkungan. Program ini ditujukan untuk mendorong perbaikan kualitas lingkungan yang sejalan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat penerima manfaat.
“Kita punya moto Menghijaukan, Melestarikan, dan Menghidupi, itu yang sedang kita realisasikan,” ujar Imam Al Faruq, Manajer Semesta Hijau Dompet Dhuafa.
Untuk Sedekah Pohon sendiri, jumlah penerima manfaat yang diberdayakan kurang lebih 1673 dari 200.000 pohon yang tertanam di seluruh Indonesia, Semesta Hijau Dompet Dhuafa sudah menanam kurang lebih 21.574 jumlah pohon yang ditanam, yang tersebar dibeberapa wilayah Kabupaten, seperti Kuningan (Jabar), Gorontalo, Baruga (Sulteng), Simeuleu (NAD), Cianjur (Jabar), Maros (Sulsel), Bogor (Jabar), Sukabumi (Jabar), dan Batu (Jatim).
Kemudian, berkurangnya cadangan air bersih di beberapa daerah, akibat ekosistem alam yang semakin memburuk, mengakibatkan banyak masyarakat kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Bahkan, harga 1 liter air bersih di daerah pedalaman bisa dijual dengan harga setinggi langit, seperti yang terjadi di wilayah di Indonesia Timur dan Daerah Merah Air Hujan Indonesia.
“Wilayah Indonesia Timur dalam beberapa bulan ini dilanda musim kemarau yang sangat panjang, biasanya warga menampung air hujan untuk konsumsi untuk minum dan MCK, kondisi ini sulit bagi mereka,” terang Imam.
Program Air untuk Kehidupan (AUK) berusaha berperan dalam permasalahan tersebut. Berusaha memfokuskan pada penyediaan air bersih, perbaikan sarana sanitasi, pemurnian air payau atau asin, dan pemurnian air limbah.
Untuk itu, Program Air Untuk Kehidupan Dompet dhuafa (Program Air) adalah bantuan untuk masyarakat miskin di wilayah krisis air bersih layak konsumsi berbasis partisipatif masyarakat. Sampai saat ini telah terdapat 25 titik program Air untuk Kehidupan di beberapa provinsi di Indonesia seperti seperti Gorontalo, Jambi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Banten, Sematera Selatan, Jawa Barat dan Kalimantan Timur. Pengembangan program Air untuk Kehidupan lebih diarahkan ke wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam peta kekeringan Indonesia.
Dengan demikian, Semesta Hijau Dompet Dhuafa berharap, melalui program-program instrumen pemberdayaan tersebut, Dompet Dhuafa mampu mencapai target dalam usaha pemberdayaan lingkungan, melestarikan lahan-lahan kosong sebagai langkah gerakan penghijauan, penyedian air bersih, pengolahan limbah di perkotaan dan pedesaan di seluruh wilayah Nusantara. (uyang)