Niat Puasa Arafah dan keutamaannya perlu dipahami oleh semua muslim agar tak merugi. Sebab, Puasa Arafah ini memiliki banyak keutamaan yang begitu luar biasa, sehingga termasuk ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan atau sunah muakkad.
Setelah melaksanakan puasa sunah Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah, Muslim dianjurkan menjalankan puasa Arafah. Puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari di mana jemaah haji melakukan wukuf di padang Arafah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim agar dapat turut merasakan nikmatnya beribadah seperti yang dirasakan oleh para jemaah haji. Namun, bagi muslim yang melaksanakan ibadah haji, haram hukumnya untuk berpuasa di hari Arafah 9 Dzulhijjah.
Puasa sunah yang ditunaikan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha ini pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan ibadah puasa pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada niat puasa Arafah.
Niat Puasa Arafah dan Tata Caranya
Seperti puasa pada umumnya, kita bisa melafalkan niat Puasa Arafah di malam hari sebelum menjalankan ibadah puasa ini. Meskipun kita ketahui niat tidak wajib dilafalkan, namun pelafana niat ini sebagai bentuk ikhtiar agar tekad ibadah kita semakin kuat. Kita bisa melafalkan niat Puasa Arafah setelah Salat Isya ataupun sebelum tidur. Dan berikut ini adalah bacaan niat Puasa Arafah:
Nawaitu Shouma Arofah Sunnatan Lillahi Ta’aala
Artinya, “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala“.
Namun, bagaimana jika lupa melafalkan niat puasa Arafah pada malam hari?
Tak perlu khawatir, karena puasa Arafah bukanlah puasa wajib, maka kita tetap diperbolehkan mengucapkan niat tersebut di subuh hari. Tentunya dengan catatan kita tidak melakukan hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum dan lainnya.
Sedangkan terkait tata cara Puasa Arafah, secara umum pelaksanaannya sama dengan puasa pada umumnya. Rukunnya pun tidak beda dengan puasa sunah lainnya. Puasa ini dimulai dengan niat puasa Arafah, dan tetap disunahkan untuk makan sahur sebelumnya. Setelah terbit fajar, maka kita sudah diharuskan menahan diri dari segala yang membatalkan puasa hingga waktu maghrib tiba.
Selain niat Puasa Arafah, yuk pahami juga keutamaannya!
Berikut ini keutamaan puasa sunah Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah:
1. Menghapus Dosa Dua Tahun
Keutamaan Puasa Arafah yang sudah banyak diketahui adalah dapat menghapus dosa seseorang selama dua tahun. Dosa yang dimaksud adalah dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun sesudahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW,
Baca juga: 3 Hukum Kurban Saat Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK)
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
2. Sebagai Ibadah pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Keutamaan Puasa Arafah yang kedua adalah sebagai amalan yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari yang istimewa bagi umat muslim, di mana pada hari itu, amal-amal sholeh yang dikerjakan sangat dicintai oleh Allah SWT.
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘an bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Imam Bukhori).
3. Dibebaskan dari Neraka
Hari Arafah adalah salah satu hari istimewa di mana Allah SWT membebaskan hamba-hamba-Nya yang berada di dalam neraka. Pada hari tersebut, Allah SWT banyak membebaskan manusia dari neraka.
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari arafah” (HR. Muslim).
4. Sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW
Keutamaan Puasa Arafah yang keempat adalah puasa Arafah ini merupakan amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah disebutkan tidak pernah meninggalkan puasa sunnah ini.
Baca juga: Bagaimana Hukumnya Jika Pekurban Tidak Melihat Pemotongan Hewan Kurban
“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu Puasa Asyura, Puasa Arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)
5. Mendapatkan syafaat di hari kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku, “Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat.”
(HR. Ahmad, Hakim)
Inilah niat dan yang menjadi keutamaan tentang anjuran puasa sunnah Arafah. Semoga kita senantiasa senang dalam hal ibadah kepada Allah SWT demi mendapatkan keberkahan berlipat dalam beribadah di bulan Dzulhijjah. Jangan lupa genapkan ibadah Dzulhijjah dengan tunaikan kurban di tahun ini.
Tebar Hewan Kurban Bersama Dompet Dhuafa
Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa menebar kebaikan kurban dari hulu ke hilir sejak tahun 1994. Implementasi kurban sebagai ibadah sosial digerakkan oleh Dompet Dhuafa untuk pemberdayaan para peternak lokal hingga upaya mengurangi kesenjangan makan daging yang terlalu menumpuk di kota metropolitan di Pulau Jawa.
Sambut bulan Dzulhijjah di masa pandemi ini dengan berbagi kurban higienis di Dompet Dhuafa. Nah, kurban online dari Dompet Dhuafa mempertimbangkan segala aspek kesehatan di masa darurat ini. Yuk, jangan lewatkan kesempatan berharga ini, kurban amanah dan sehat di Dompet Dhuafa. Jadi manfaat lagi dari kurban bersama Dompet Dhuafa. #SatuKurbanBanyakKebaikan #KurbanmuSelaluTersampaikan