7 Tips Memilih Hewan Kurban Terbaik dan Bebas PMK

Sebelum membahas tentang tips memilih hewan kurban, perlu diketahui bahwa kurban memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan banyak bersyukur atas nikmatnya dengan berbagi daging kurban. Dua bulan setelah Hari Raya IdulFitri, umat muslim merayakan Hari Raya IdulAdha. Hari di mana Allah memerintahkan hambaNya untuk menjalankan ibadah kurban.

Agar ibadah kita dapat dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh Allah SWT, maka kita perlu memastikan telah menyembelih hewan kurban yang berkualitas. Berikut ini tips memiliki hewan kurban sesuai syariat Islam.

Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat

Quality Control THK 2022
Quality Control Tebar Hewan Kurban (THK) di sentra ternak Konawe. (Dok: Dompet Dhuafa)

Hewan yang dikurbankan tentulah harus sehat. Hewan yang sakit memiliki kemungkinan membawa penyakit di dalam dagingnya. Berikut ini adalah cara memilih hewan kurban yang sehat:

  1. Perhatikan kondisi fisik, hewan kurban yang sehat memiliki bulu yang bersih, tubuh yang gemuk (tidak kurus), muka cerah, nafsu makan baik, lincah, suhu 37 derajat celcius dan tidak demam.
  2. Perhatikan bagian-bagian lubang hewan kurban seperti mata, hidung, telinga, mulut, dan anus. perhatikan, apakah ada cairan darah atau lendir. Jika ada, maka hewan kurban tersebut butuh diperiksakan kesehatan lebih lanjut.
  3. Periksa kotoran hewan kurban yang hendak dibeli. Jika padat, maka sehat. Jika cair, hewan tersebut kemungkinan sedang mengalami sakit.

Dari Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata, “Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.” (Dikeluarkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Hewan Kurban Sesuai Syariat Tidak Memiliki Kecacatan

Selain kesehatan fisik, tips memilih hewan kurban juga memperhatikan apakah hewan kurban memiliki kecacatan atau tidak. Pastikan hewan tersebut tidak pincang, tidak buta, telinga dalam keadaan yang baik (namun ulama telah bersepakat, jika di telinga terdapat bekas eartag atau penanda lain, maka dianggap bukan kecacatan).

Baca juga: 3 Hukum Kurban Saat Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK)

Hewan yang akan dikurbankan, disarankan berjenis kelamin jantan. Hewan betina dipertahankan untuk mengendalikan populasi. Pada hewan jantan, pastikan hewan kurban tidak dikebiri. Testis atau buah zakarnya masih lengkap dua buah, dan letaknya simetris.

Pilih Hewan Kurban yang Telah Cukup Umur

Tips memilih hewan kurban
Dompet Dhuafa melakukan Quality Control di Konawe, Sulawesi Tenggara jelang Idul Adha 1443 H (Dok: Dompet Dhuafa)

Memilih hewan kurban sesuai syariat Islam yang sah untuk disembelih, harus telah cukup umur. Dilarang hukumnya menyembelih hewan yang kurang usia. Berikut ini daftar usia hewan kurban yang boleh disembelih:

  1. Domba: Sekurang-kurangannya berumur satu tahun, atau telah berganti gigi (musinnah).
  2. Kambing: Sekurang-kurangnya berumur dua tahun, dan telah memasuki tahun ketiga.
  3. Sapi atau kerbau: Sekurang-kurangnya berumur lima tahun, dan telah mulai memasuki umur ke-6.
  4. Untuk mengetahui sekilas usia hewan kurban, Sahabat dapat melihat giginya sudah tanggal atau belum. Jika belum, berarti belum dewasa dan belum layak untuk disembelih sebagai hewan kurban.

Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika terasa sulit bagi kalian, maka sembelihlah jadza’ah dari domba’.” (Hadis Riwayat Muslim no. 1963).

Lihat Kondisi Kebersihan Lokasi Tempat Penjualan

Selain memeriksa hewan kurban dari kondisi tubuh, perhatikan juga kondisi dan kebersihan lokasi tempat penjualan hewan kurban. Periksa, apakah terdapat tumpukan kotoran yang tidak dibersihkan. Apakah lokasi penjualan banyak sampah berserakan, dan cenderung jorok? Kondisi lingkungan tempat hewan kurban tinggal juga akan mempengaruhi kesehatan mereka. 

Memilih Hewan Kurban di Dompet Dhuafa

Saat sahabat memilih berkurban di Dompet Dhuafa, maka Sahabat akan ikut turut berpartisipasi menebar daging kurban secara luas ke penjuru negeri. Ada ribuan hewan kurban yang siap didistribusikan ke seluruh Nusantara, dan tentunya Dompet Dhuafa ingin saudara kita yang fakir dan miskin, dapat memperoleh daging yang berkualitas.

“Dan telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagaian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.” (QS. Al-Hajj [22] ayat 36)

Untuk mengatasi tantangan kondisi banyaknya hewan kurban, Tim Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa melaksanakan Quality Control (QC sebanyak dua kali). Pertama adalah setelah Hari Raya Idul Fitri, yang kedua adalah dua puluh hari setelah hari raya Idul Adha.

Menjaga Kualitas Melalui Proses Quality Control

Quality Control Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa
Tim Quality Control Dompet Dhuafa memeriksa bobot hewan kurban jelang Idul Adha (Dok: Dompet Dhuafa)

Lokasi hewan kurban berada di tempat mitra Dompet Dhuafa, yakni para petani dan peternak lokal yang berada di dalam pembinaan Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa memastikan para mitra lulus quality control.

tim Tebar Hewan Kurban (THK) harus teliti dalam mengawal proses QC secara independen. Tahapan QC dilakukan dengan membobot hewan ternak, menimbang ukuran bobot ternakan. Standar bobot QC pertama yaitu 18 kg untuk domba/kambing standar, 23 kg domba/kambing premium, dan 230 kg untuk sapi/kerbau. 

Pada QC kedua, seluruh hewan ternak harus memenuhi bobot standar yang telah ditentukan. Untuk domba/kambing 25 kg, domba/kambing premium seberat 33 kg, dan sapi/kerbau 250 kg. Bobot yang baik juga diiringi dengan pemeriksaan kesehatan dan kondisi ada tidaknya kecacatan. Setelah melalui pembobotan, THK memilih hewan kurban sesuai syariat Islam. Hewan yang sehat, tidak ada kecacatan, dan cukup usia.

Proses QC dilakukan ketat agar penerima daging kurban di penjuru negeri, dapat memperoleh daging kurban yang berkualitas. Daging yang mereka terima akan sama kualitasnya dengan yang kita konsumsi sehari-hari. Jadi setiap hewan yang dikurbankan melalui Dompet Dhuafa, telah lulus melalui proses Quality Control (QC).

CTA Kurban di Dompet Dhuafa DD