Umat muslim mana yang tidak bahagia diberi kesempatan mengunjungi tanah suci untuk menunaikan ibadah umrah? Meski tak semua, namun sebagian besar muslim pasti senang karena itu merupakan undangan dari Allah Swt. Bahkan, bagi sebagian orang ini bukan hanya sebuah perjalanan biasa, tetapi perjalanan spiritual yang mengubah hidup mereka ke arah lebih baik.
Karena umrah adalah sebuah perjalanan yang besar, maka sebelum memulainya penting bagi kita untuk mempersiapakan diri secara spiritual, emosional, dan mental. Kamu juga perlu memperhatikan 10 hal ini sebelum pergi ibadah umrah. Apa saja itu?
10 Hal Penting untuk Umrah
1. Bersihkan Niat
Sebelum memulai ibadah umrah, hal yang paling penting dilakukan adalah menyucikan niat.
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus…” (QS. Al-Bayyinah: 98)
Niatkan ibadah umrah kita semata-mata hanya untuk mencari keridaan, pengampunan, dan rahmat-Nya. Ingatkan diri kita bahwa perjalanan umrah ini bukan hanya soal mendatangi tempat suci, tetapi juga memurnikan dan memperbaharui spiritualitas kita. Jaga hati agar tetap fokus pada Allah Swt dan biarkan Dia yang membimbing kita.
2. Siapkan Hati untuk Dapat Pengampunan
Ibadah umrah menjadi kesempatan bagi seorang muslim untuk mencari pengampunan Allah, sekaligus membersihkan jiwa.
“Nabi Muhammad Saw bersabda: Barangsiapa yang melakukan haji atau umrah dan tidak melakukan tindakan tak bermoral atau berdosa, (ia) akan kembali seperti (bebas dari dosa) pada hari ibunya melahirkannya.” (HR. Bukhari)
Sebelum akhirnya pergi umrah, luangkan waktu untuk merenungkan tindakan kita di masa lalu. Mohonlah ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan setelahnya, bertekadlah membuka lembaran baru dalam hidup.
Allah Maha Pengampun dan Dia senang mengampuni mereka yang bertobat dengan tulus. Ingatlah bahwa seberapa pun banyak kesalahan kita, rahmat Allah Swt lebih besar.
3. Pahami Semua Makna Ritual Umrah
Setiap rangkaian ibadah umrah memiliki makna spiritual yang mendalam. Mulai dari berihram hingga tawaf mengelilingi Kakbah, semuanya pengingat bagi kita untuk tunduk kepada Allah.
Saat melakukan Sai di mana kita berjalan di antara Safa dan Marwah, ingatlah bahwa kita sedang berjalan mengikuti jejak Siti Hajar as yang keimanannya tak tergoyahkan.
“Nabi Muhammad Saw bersabda: Barangsiapa yang melakukan Tawaf mengelilingi Baitullah sebanyak tujuh kali, kemudian salat dua rakaat, maka akan diampuni dosa-dosanya.” (HR Ibnu Majah)
Cari tahu makna dari semua ritual itu sebelum akhirnya kita berangkat umrah. Lalu, didiklah diri kita untuk menjalankan semua ritual sesuai maknanya. Sebab, setiap ritual adalah momen untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca juga: Ini 5 Jenis Tawaf dan Syarat Sah Tawaf dalam Ibadah Haji dan Umrah
4. Akui Kesucian Makkah dan Madinah
Makkah dan Madinah bukan hanya sekadar kota, tetapi merupakan jantung spiritual Islam. Makkah adalah rumah bagi Kakbah dan Madinah adalah tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad Saw. Saat berada di kota suci ini, bersikaplah penuh hormat.
Jaga hati kita tetap rendah, dan sadari bahwa berada di tempat suci nan diberkahi ini merupakan anugerah dari Allah Swt. Habiskan waktu di Makkah dan Madinah bukan hanya untuk melakukan ritual, tetapi juga merenung, berdoa, dan beribadah kepada-Nya.
5. Penuhi Hati dengan Kesabaran Selama Perjalanan
Perjalanan umrah membutuhkan kondisi fisik yang prima. Bisa jadi kita akan menunggu lama, berada di tengah kerumunan puluhan ribu orang, atau ketidaknyamanan-ketidaknyamanan lain yang akan kita jumpai selama perjalanan.
Kondisi-kondisi ini tentu akan membuat fisik kita lelah hingga mempengaruhi keadaan emosional kita. Tapi ingatlah, kesabaran juga adalah ibadah dan akan sangat dihargai oleh Allah Swt.
Setiap kesulitan yang datang di perjalanan umrah adalah kesempatan bagi kita untuk mendapat pahala. Setiap kali kita merasa lelah atau frustasi, ingatlah bahwa setiap tantangan adalah ujian dari Allah. Tetap tenang, berdoa, dan percayalah bahwa Allah selalu menyertai di setiap langkah.
6. Jaga Hati, Terus Doa dan Zikir
Ibadah umrah adalah kesempatan unik bagi kita untuk berbicara langsung dengan Allah Swt. Tidak ada waktu yang lebih baik untuk memanjatkan doa daripada saat kita berdoa di Tanah Suci.
Saat Tawaf, Sai, atau berdoa di Masjidil Haram, ingatlah bahwa doa-doa kita akan dikabulkan di tempat-tempat yang diberkahi ini. Gunakan ibadah umrah ini untuk memohon pengampunan, bimbingan, dan rahmat-Nya.
Mintalah kekuatan dalam iman, panjatkanlah doa yang tulus untuk kesejahteraan orang-orang yang kita cintai, dan jagalah lidah kita agar tetap basah dengan zikir.
7. Yakinlah Rahmat Allah Tak Terbatas
Tak peduli seburuk apa masa lalumu, tak peduli berapa banyak dosa yang telah kamu lakukan, umrah adalah kesempatan bagimu untuk memulai hidup baru. Rahmat Allah Swt tidak mengenal batas.
“Dan Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Jikalau Dia menghendaki untuk menimpakan suatu musibah kepada mereka terhadap apa yang telah mereka kerjakan, niscaya Dia akan menyegerakan (balasan) kepada mereka. Tetapi bagi mereka ada ketetapan yang tidak dapat mereka lepaskan.” (QS. Al-Kahfi: 58)
Ketika kita berdiri di Makkah dan Madinah, berharaplah rahmat Allah yang tak berkesudahan dan percayalah bahwa Dia selalu siap untuk mengampuni. Dekati Kakbah dengan kerendahan hati dan penuh ia dengan cinta. Ketahuilah bahwa Allah ingin sekali mengampuni hamba-Nya yang bertobat dengan tulus.
Percayalah bahwa perjalanan umrah bukan hanya perjalanan ritual, tetapi juga perjalanan untuk sembuh, memperbaharui diri, dan sebuah awal yang baru.
8. Isi Hati dengan Rasa Syukur
Bisa menunaikan ibadah umrah merupakan berkah yang besar, jadi lakukanlah dengan penuh rasa syukur. Allah telah mengundang kita ke rumah-Nya, dan itu adalah hak istimewa yang didambakan oleh jutaan umat Islam.
“Nabi Muhammad Saw bersabda: Barangsiapa yang mengunjungi kuburanku, maka seolah-olah dia telah mengunjungiku semasa hidupnya.” (HR. Bukhari)
Saat di Makkah, bersyukurlah karena kita diberi kehormatan untuk bisa berdiri di depan Kakbah. Lalu saat berpindah ke Madinah, bawalah hati yang penuh dengan rasa syukur karena diberi kesempatan untuk terhubung dengan Rasulullah Saw.
Baca juga: Sebelum Pergi Haji dan Umrah, Kenali Dulu Bagian-Bagian Kakbah Ini
9. Siapkan Diri untuk Bertransformasi
“Nabi Muhammad Saw bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan haji dan umrah dan tidak melakukan perkataan jahat atau perbuatan dosa, maka ia akan pulang dengan keadaan bebas dari dosa seperti pada hari ibunya melahirkannya.” (HR. Bukhari)
Ibadah umrah merupakan moemen penyucian diri dan pembersihan spiritual yang mendalam. Sebuah kesempatan untuk melepaskan diri dari beban dosa dan terhubung kembali dengan Allah dengan cara yang akan mengubah kita menjadi lebih baik.
10. Percaya pada apa pun Rencana Allah
Hal penting terakhir yang harus kita tanamkan dalam diri sebelum pergi umrah adalah percaya pada rencana Allah untuk perjalanan umrah kita.
Apakah perjalanan berjalan sesuai dengan yang kita harapkan? Jika pun tidak, dan kita mengadapi tantangan sepanjang perjalanan, ingatlah bahwa semuanya terjadi atas kehendak Allah.
Umrah bukan hanya tentang mengunjungi tempat-tempat suci, tetapi juga tentang terhubung kembali dengan Allah, mencari ampunan-Nya, dan mengubah hidup kita jadi lebih baik.
Bagi Sahabat yang akan melaksanakan ibadah umrah, semoga perjalananmu penuh dengan berkah dan rida-Nya. Dan semoga, Allah Swt menerima semua doa-doa dan memberimu kekuatan untuk terus berada di jalan yang benar sepulang dari Tanah Suci-Nya. Untuk memudahkan perjalanan umrahmu, kamu juga bisa bersedekah untuk saudara-saudara yang membutuhkan melalui Dompet Dhuafa. Sedekah mudah dengan mengeklik link di bawah ini! (RQA)