CIANJUR, JAWA BARAT — Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Miftahuddiniyah yang berdiri sejak tahun 1997 itu harus berakhir ambruk setelah gempa bumi menggetarkan wilayah Cianjur pada November 2022. Puluhan murid dan para guru juga tertimpa oleh rangkaian bangunan, namun semuanya dapat menyelamatkan diri melalui atap puing-puing meskipun dalam keadaan luka-luka, alhamdulillah.
“Rumah dan Madrasah kami ambruk. Tapi yang saya pikirin anak-anak murid, saya gak mengutamakan rumah dulu, yang penting Madrasah setelah gempa bisa terbangun lagi. Kasihan anak-anak nggak bisa ngaji kalau nggak ada Madrasah,” ungkap Ustazah Yuyun, salah satu Guru Ngaji TPA Miftahuddiniyah saat mengisahkan peristiwa Gempa Cianjur pada Tim Dompet Dhuafa, Jumat (24/2/2023).
Kemudian pascagempa di hari kedua, aktivitas belajar mengaji kembali berjalan atas permintaan para murid. Mereka ingin terus mengaji sebagai penenang diri, sekaligus menjadi Trauma Healing. Meski di dalam tenda pengungsian hanya ada Al-Quran dan Iqro seadanya dari sisa-sisa reruntuhan.
Baca juga: Sedekah Al-Quran dan Alat Shalat, Dompet Dhuafa Kolaboraksi dengan Beramaljariyah & Evermos
TPA Miftahuddiniyah tak pernah mematok tarif kepada murid-muridnya, hanya saja terkadang ada orang tua santri yang memberikan sedikit bantuan atau sedekah untuk kebutuhan Madrasah. Saat ini, sudah ada sekitar 46 santri yang belajar di TPA Miftahuddiniyah, dan untuk menutupi kebutuhan TPA, biasanya Ustazah Yuyun bersama suaminya membuka warung ataupun berjualan online yang saat ini sedang mereka geluti.
“Semoga Allah memberikan kesabaran, rezeki untuk benerin rumah dan memperbagus Madrasah. Anak-anak juga semakin semangat belajar dan bertambah imannya,” harapnya.
Jika kita berpikir menggunakan logika, bagaimana Ustazah Yuyun bisa hidup dan menghidupi kebutuhan TPA Miftahuddiniyah dengan penghasilan yang tak pasti? Namun, itulah pertolongan Allah yang selalu datang, sehingga mencukupkan kebutuhan hambanya ketika mau bersyukur.
Baca juga: Dompet Dhuafa Salurkan Al Quran Braille, Dukung Semangat Mengaji Para Tunanetra di Fortufis
Rangkaian doa dan harapan selalu Ustazah Yuyun panjatkan agar masyarakat Cianjur terus bangkit, khususnya untuk TPA Miftahuddiniyah dan para muridnya. Raut bahagia mereka rasakan ketika Dompet Dhuafa mengantarkan amanah donatur berupa Al-Quran dan alat ibadah untuk memantik semangat mereka dalam menjalankan bulan suci Ramadan 1443 H.
“Insyaallah Al-Quran dan alat ibadah ini akan sangat terpakai untuk kegiatan Ramadan di sini. Semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah, diberikan kesehatan selalu, dan ditambahkan rezekinya, amin,” sebut Ustazah Yuyun, melayangkan doa bagi para donatur.
Ya, hingga saat ini nasib guru mengaji di Indonesia masih dipandang sebelah mata. Ada yang mendapatkan upah honorer yang tak seberapa, ada pula yang tak dibayar sama sekali. Sebab itu, program bantuan untuk para Guru Ngaji ini akan disalurkan dalam bentuk Uang Saku (upah bulanan untuk setiap Guru Ngaji), Sembako (untuk memenuhi kebutuhan pangan para Guru Ngaji), Penghargaan (atas dedikasi para Guru Ngaji), Modal Usaha (selain mengajar, diharapkan dapat berdaya dan mandiri).
Baca juga: Semangat Mengaji, Ibu-ibu Desa Cibadak Terima Sedekah Al-Quran dari Dompet Dhuafa
Mengabdikan diri menjadi seorang Guru Ngaji bukanlah hal mudah dilalui. Peran penting mereka sangat menentukan masa depan generasi yang Qurani. Semoga kemuliaan Ustazah Yuyun Yulinda menjadi guru ngaji sejak 26 tahun lalu menjadi inspirasi kita semua. Mari luaskan kebahagiaan ini kepada lebih banyak Guru Ngaji di Pelosok Negeri lainnya. Sahabat Baik dapat berdonasi melalui Dompet Dhuafa dengan mengeklik link di bawah ini. (Dompet Dhuafa/Lilis/Dhika Prabowo)