Eksotisme Kurban di Bumi Sasando (1)

ROTE, NUSA TENGGARA TIMUR — Deru kapal ferry semakin melambat pertanda perjalanan akan segera usai. Alhamdulillah, setelah dua jam perjalanan dari Pelabuhan Tenau, Kupang-Nusa Tenggara Timur, akhirnya Aku sampai di Pulau Rote, pulau terluar di selatan Indonesia.  Sengatan panas tengah hari menyambut kedatanganku dan Tim Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa 1437 H. Butuh lima menit berjalan dari keluar kapal hingga ke tepian dermaga. Sesampainya di tepian dermaga, aku mencari sesosok pemuda yang akan menemaniku selama disini. Tak lama, sosok itu muncul di hadapanku. Dialah Randy Rifky Yandi La Ode Kasim atau biasa dipanggil Randy, seorang putra asli Papela, Pendamping Program Kalster Mandiri Rote Ndao. “Assalamu’alaykum Mas,” sapanya. Ia tersenyum seraya menjabat tanganku, seketika aku merasakan hangatnya ukhuwah.

Setelah beberapa saat melepas kangen di tepian dermaga. Kami pun melanjutkan perjalanan ke titik pelaksanaan program THK, yaitu Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan menggunakan motor untuk mencapai tempat tersebut. Selama perjalanan, mataku dimanjakan dengan eksotisme alam Pulau Rote. Semilir angin, jajaran pohon lontar, bentang pantai nan biru, membuat rasa lelah dan dahaga seakan sirna. Akhirnya, kamipun sampai di sebuah desa pesisir di ujung tenggara Pulau Rote. Desa Papela.

Desa Papela mempunyai jumlah muslim terbesar di Pulau Rote. Jumlah muslim di Desa ini bejumlah 502 kepala keluarga. Menurut Kepala Desa setempat, komposisi penduduk itu diantaranya 90% sebagai nelayan, sedangkan 10% lainnya sebagai buruh, pegawai negeri dan pedagang. Sedangkan untuk tingkat pendidikan masyarakatnya sendiri, dapat dikatakan relatif rendah. Hanya ada beberapa orang sarjana saja dan selebihnya hanya lulusan SD, SMP, SMA. Kondisi perekonomian masyarakatnya, masih tergolong miskin dan termasuk mustahik.

Maka dari latar belakang di atas, tahun ini Dompet Dhuafa melalui THK, mendistribusikan 10 ekor sapi ke Pulau Rote melalui Koperasi ISM Papela Malole. Sedangkan wilayah distribusi awal, meliputi tiga wilayah yaitu Desa Papela Kecamatan Rote Timur sebanyak 5 ekor, Desa Oenggae Kecamatan Pantai Baru 3 ekor, dan Desa Oelaba Kecamatan Rote Barat Laut 2 ekor. Namun dengan semangat berbagi, wilayah sebaran ditambah dua desa yaitu Desa Batutua dan Desa Oeseli Kecamatan Rote Barat Daya. (Dompet Dhuafa/Rudi Dwi S)