JAWA BARAT — Sudah tugas Dompet Dhuafa sebagai lembaga amil zakat nasional menjadi penghubung antara muzakki dan mustahik. Guna membangun rasa kemanusiaan dan kepercayaan, Dompet Dhuafa mengadakan acara temu donatur dan penerima manfaat program pemberdayaan pertanian di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Adalah Program Desa Tani, wadah bagi para petani di Lembang, Jawa Barat, berkumpul dan berbagi strategi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kegiatan bertajuk “Care Visit: Fun Farming” kali ini mengajak para donatur untuk ikut panen ceria bersama para petani penerima manfaat pemberdayaan Desa Tani Lembang. Diadakan pada Sabtu (29/1/2022), sebanyak 12 donatur yang datang bersama keluarganya dengan suka hati memanen berbagai macam tanaman yang dibudidaya oleh para petani.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat, Andriansyah, kepada para donatur menjelaskan, kini Desa Tani telah berkembang seluas 2,5 hektar. Ke depannya, diperkirakan bulan ke delapan tahun 2022 ini, kawasan Desa Tani akan diperluas menjadi 13 hektar. Dengan begitu penerima manfaatnya akan bertambah. Di samping itu pendapatan mereka para petani juga akan bertambah.
“Program Desa Tani ini telah mampu meningkatkan ekonomi para petani penerima manfaat yang ada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang ini. Mohon doanya dari bapak/ibu sekalian. InsyaAllah Bulan Agustus nanti akan meluas dengan luas 13 hektar,” sebutnya.
Ia lanjut menjelaskan, program-program yang digulirkan oleh Dompet Dhuafa di Desa Cibodas ini kini semakin beragam. Pertama ada DD Farm yaitu sentra peternakan dengan populasi sebanyak 1000 ekor domba, kemudian sentra pertanian dengan Program Desa Tani ini, selanjutnya ada edu-agrowisata. Untuk saat ini, yang menjadi fokus utama adalah Desa Tani. Karena menurutnya, di tahun ketiga setelah program Desa Tani digulirkan, terlihat dampaknya yang luar biasa bagi warga sekitar. Tidak hanya dalam segi ekonomi atau pendapatan namun juga dalam segi pola pikir.
Ade Rukmana, selaku pendamping program Desa Tani Lembang Dompet Dhuafa, usai melakukan kegiatan panen ceria, mengatakan bahwa ia tak ingin para petani menjadi korban perusahaan seperti dirinya dahulu. Kemudian ia menceritakan pertemuannya dengan Dompet Dhuafa yang kemudian berhasil menciptakan program yang sangat apik untuk menyelamatkan para petani dari lingkaran intervensi perusahaan dan juga menyelamatkan para generasi muda pertanian.
“Jangan sampai para petani menjadi korban seperti Mang Ade yang dulu. Hanya sebagai objek kibulan saja bagi para pemilik uang. Mang Ade bersama Dompet Dhuafa kemudian menyewa lahan pertanian, mendirikan rumah produksi bagi petani, supaya para petani tidak mengalami seperti apa yang Mang Ade alami. Kami rangkul semua petani yang datang ke sini. Tidak ada yang kami beda bedakan,” ujarnya.
Kemudian ia melanjutkan cerita dengan menjelaskan program yang baru-baru ini dijalankan di Desa Tani Lembang. Yaitu edu-agrowisata. Menurut Mang Ade, program ini juga menjadi salah satu benteng bagi para petani selain pemberdayaan dari pertanian. Perusahaan-perusahaan pupuk, benih, atau pengepul sejatinya hanya menjadikan para petani sebagai objek bisnis mereka.
“Nah, kami ingin membentengi dari kasus-kasus itu supaya tidak merugikan para petani. Prestasi, reward atau punishment yang didapat oleh para petani itu bukan jelek-bagusnya tanaman ataupun berhasi tidaknya panen. Namun dalam bentuk perilaku dan mindset masing-masing petani. Kejujuran, keterbukaan, dan kemauan atau tekad adalah yang paling diutamakan di sini,” lanjutnya.
Salah satu penerima manfaat lain yang membersamai Mang Ade untuk ikut menjelaskan program Desa Tani adalah Mang Uje dan mang Nandang. Mang Nandang menceritakan, dirinya Ikut bergabung di Desa Tani sejak 2020 atau tahun kedua Desa Tani dibangun. Kini ia mengelola 1 (satu) Green House dan berhasil mencapai pendapatan yang diluar dugaan oleh para petani.
“Kalo dibandingkan sama yang dulu, jauh lah pokoknya. Namun tentu yang paling penting adalah rasa syukur. Karena dengan begitu, kita tidak merasa kehabisan harta dan saya yakin akan terus ditambah oleh Allah SWT,” jawab Mang Nandang saat ada peserta care visit yang nyeletuk menanyakan penghasilannya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)