BOYOLALI, JAWA TENGAH — Pada Selasa (15/8/2023), Dompet Dhuafa Jawa Tengah kembali menebar kepeduliannya bagi warga Desa Jlarem di lereng Gunung Merbabu. Diketahui, desa ini terdampak kekeringan dan sulit mendapatkan akses air bersih. Dompet Dhuafa pun hadir dengan membangun saluran pipa air bersih yang menghubungkan sumber mata air di puncak Gunung Merbabu ke rumah warga di Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. Aksi tersebut merupakan rangkaian Program Air Untuk Kehidupan (AUK) Dompet Dhuafa.
Pada kesempatan ini, turut hadir pula Ustaz Herman Budianto selaku General Manager Lingkungan dan Budaya Dompet Dhuafa. Ia menyampaikan bahwa program ini dapat terwujud karena kepedulian para donatur Dompet Dhuafa di seluruh Nusantara.
“Alhamdulillah melalui wasilah ini dapat tersalurkan kembali titipan para donatur Dompet Dhuafa dari seluruh Nusantara. Semoga dengan hadirnya fasilitas ini dapat menjadikan aktivitas serta ibadah masyarakat semakin mudah dan nyaman,” ujar Ustaz Herman Budianto dalam sambutannya.
Baca juga: LKC Dompet Dhuafa Launching Program Air Untuk Kehidupan Di Kawasan Sehat Gili Gede Indah Lombok
Diketahui, desa tertinggi di lereng Gunung Merbabu tersebut kesulitan mendapatkan air bersih, terutama bila musim kemarau tiba. Pasalnya, lanskap Desa Jlarem menjadikan masyarakat di sana tidak dapat menggali sumur dikarenakan tanah yang berbatu dan letaknya yang berada di dataran tinggi, sehingga masyarakat di sana bergantung pada air hujan untuk mengairi perkebunan.
Sementara untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat mengalirkan air dari sumber mata air di puncak Gunung Merbabu menggunakan pipa yang disambungkan, untuk kemudian ditampung dalam sebuah tangki penampungan dan dialirkan ke pemukiman warga.
Kondisi ini memberikan tantangan yang berat bagi penduduk yang sebagian besar di mata pencahariannya adalah petani. Bahkan, tidak sedikit mengakibatkan tanaman gagal panen akibat kekeringan.
Baca juga: Dompet Dhuafa Bangun Sumur Air untuk Kehidupan bagi Warga Puuwatu Sulawesi Tenggara
Kepala Desa Jlarem, Teguh Karyanto menjelaskan kesulitan yang mereka hadapi saat krisis air bersih melanda desa mereka. Namun, Ia sangat mengapresiasi hadirnya Program Air Untuk Kehidupan.
“Di Desa Jlarem ini ada total tujuh dukuh, dan hampir semuanya kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini menjadi masalah besar bagi kami yang mencari penghidupan dengan bertani. Apalagi sekarang musim kemarau. Oleh karena itu, saya menyambut baik Program Air Untuk Kehidupan ini yang di inisiasi oleh Dompet Dhuafa.”
“Saya mewakili masyarakat di Desa Jlarem menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada donatur Dompet Dhuafa di seluruh Nusantara atas terwujudnya program ini,” ujarnya saat menyambut kedatangan Tim Dompet Dhuafa.
Baca juga: Air Bersih Impian Warga Cikawung Akhirnya Terwujud Melalui Pipanisasi
Air Untuk Kehidupan merupakan program reguler Dompet Dhuafa untuk membantu masyarakat yang mengalami paceklik air atau kekeringan dengan prinsip gotong royong. Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Zaini Tafrikhan juga menyampampaikan bahwa selama tiga bulan terakhir, Dompet Dhuafa Jawa Tengah telah menerima beberapa laporan dan permohonan bantuan air bersih dari berbagai wilayah yang mengalami kekeringan
“Dari bulan Juni hingga awal Agustus, DD Jateng mendapatkan laporan kekeringan di wilayah Demak, Wonogiri, Cilacap, dan Boyolali. Alhamdulillah beberapa titik sudah kita drop tangki air bersih untuk dikonsumsi langsung. Selebihnya, kita buatkan program pipanisasi seperti yang ada di Boyolali ini,” imbuh Zaini. (Dompet Dhuafa/Jawa Tengah/Anndini)