JAKARTA — Kaum muda dewasa ini, yang dikenal pula dengan sebutan generasi Y, berbondong-bondong untuk terjun ke dalam dunia wiraswasta. Mereka terdorong untuk menjadi pengusaha, lantaran semakin sulit dan sedikitnya lapangan kerja. Jenis-jenis usaha yang digagas para pemuda berusia sekitar 17-21 tahunan ini bermacam-macam. Biasanya mereka memulai usaha dengan menjual barang atau jasa yang dibutuhkan oleh sesama kaum muda seperti aksesoris, baju, makanan ringan, hingga jasa desain logo atau poster.
Seiring berjalannya waktu, aktivitas bisnis mereka dibarengi dengan berkembangnya kecanggihan teknologi. Kesempatan inipun tidak mereka sia-siakan. Kecanggihan teknologi mereka manfaatkan untuk memperluas pasar dan promosi. Namun tak sedikit dari mereka, walaupun melek teknologi, masih kesulitan menemukan “ramuan khusus” untuk memasarkan produknya.
Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Alfacart, menginisiasi program pelatihan digital preneur untuk para pemuda, khususnya mahasiswa. Kegiatan ini bukan hanya menyasar mereka yang sudah mempunyai bisnis. Tetapi juga untuk mereka yang ingin memulai bisnis.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak teman-teman pengusaha muda, khususnya mahasiswa, yang tadinya sudah punya usaha dalam bentuk offline, agar juga memperlebar sayapnya ke bisnis online. Acara ini nantinya dilaksanakan di berbagai kampus, dan yang pertama adalah di sini, di UIN Jakarta,” ujar Lesly, dari divisi e-commerce Funding Dompet Dhuafa, saat ditemui di UIN Jakarta, Selasa (25/10).
Untuk pilot project, kegiatan digital preneur ini dilaksanak di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada acara ini, Dompet Dhuafa dan Alfacart bekerjasama dengan komunitas pengusaha muda UIN Jakarta, yaitu UINPreneur.
“Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan di beberapa kampus. Setelah UIN, yang sudah fix nanti akan diadakan di Universitas Pembangunan Jaya dan Universitas Budi Luhur. Juga kita sedang menjajaki untuk mengadakan acara ini di UGM dan IPB,” Lanjut Lesly. (Dompet Dhuafa/Dea)