Akhir Agustus, Dompet Dhuafa Bangun Shelter Pengungsi Rohingya di Aceh

LANGSA- Terdampar di negeri orang, dengan kondisi yang memprihatinkan, tentunya bukan menjadi harapan bagi para pencari suaka di Kota Langsa, Aceh ini. Mengungsi di negeri asing, tentulah tidak menjadi pilihan mereka. Meski demikian, harapan untuk hidup lebih layak sebagaimana mestinya, kini menjadi doa besar bagi 600 jiwa pengungsi Rohingya.

Harapan dan doa-doa para pencari suaka ini pun terdengar. Lembaga-lembaga kemanusiaan serta berbagai elemen masyarakat, datang berbondong-bondong memberikan ikhtiar terbaiknya, dalam membantu pengungsi Rohingya yang masih bertahan. Melalui penandatanganan Pakta Integritas Pembangunan Shelter untuk pengungsi Rohingya, pada Jumat (7/8), bersinergi dengan lembaga zakat dan kemanusiaan lainnya, Dompet Dhuafa berkomitmen membantu proses pembangunan hunian sementara bagi para pencari suaka tersebut.

“Alhamdulillah, Dompet Dhuafa dan lembaga zakat dan kemanusiaan lainnya akan bersinergi untuk pembangunan shelter(hunian sementara) di Kota Langsa. Rencananya, pembangunan akan dimulai setelah penandatanganan MoU,serta peletakan batu pertama pada akhir Agustus mendatang,” ujar Syamsul Ardiansyah, Manager Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (7/8).

Lebih lanjut, Syamsul menjelaskan, hunian sementara yang memiliki luas 6 hektar ini, rencananya akan dibangun menjadi 2 bagian. Shelter pertama akan dibangun untuk pengungsi rohingya yang belum berstatus menikah , dan shelter kedua dibangun untuk mereka yang telah berstatus menikah dan berkeluarga.

“Konsep shelternya sendiri akan dibangun 3×4 meter persegi dengan bentuk rumah segi empat. Untuk pengungsi yang belum menikah, ada 4 pintu yang akan dibuat, sedangkan yang sudah menikah ada 2 pintu,” jelasnya.

Selain pembangunan shelter, Syamsul menuturkan, Dompet Dhuafa juga bersinergi dalam membangun sarana-sarana lain seperti, sarana pembelajaran di kelas, menyediakan tenaga pengajar atau relawan guru, serta melengkapi sarana toilet, dan lain sebagianya. Tak hanya itu, Dompet Dhuafa bersama-sama majelis As-Sunni mendirikan mushola bagi para pengungsi Rohingya.

“Untuk pembangunan mushola itu juga terbagi 2 konsep, yakni mushola untuk laki-laki dan perempuan. Ini tentunya semakin mempermudah mereka dalam menjalani ibadah seperti sholat dan mengaji,” paparnya.

Dengan demikian, diharapkan proses pembangunan shelter bagi pengungsi Rohingya berjalan dengan lancar. Sehingga, 600 jiwa pencari suaka ini dapat segera merasakan hidup layak, dengan sebuah tempat tinggal, yang menjadi impian mereka selama ini. (uyang)