Selain melaksanakan ibadah kurban, ternyata ada beberapa amalan sunnah Idul Adha yang dapat kita lakukan sebagai umat Islam. Amalan ini telah Rasulullah contohkan dan jika dilaksanakan dengan baik, tentu akan mendapatkan keutamaanya.
Di hari raya Idul Adha, tentunya kita ingin mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya, terlebih Idul Adha adalah hari spesial yang memiliki makna dan filosofis tersendiri menurut sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Berikut ini, adalah 9 amalan sunnah Idul Adha yang bisa dilakukan oleh Umat Islam agar menambah pahala dan kebaikan.
1. Mengumandangkan Takbir
Umat Islam sangat dianjurkan untuk mengumandangkan takbir di saat malam hari raya Idul Adha. Takbiran ini bisa dilakukan saat terbenamnya matahari hingga pelaksanaan hari Raya Idul Adha dan berakhir di hari tasyrik pada waktu ashar (13 Dzulhijjah). Kumandang takbir ini menandangan ajakan untuk menyebut kebesaran Allah serta mengajak umat Islam lainnya melakukan hal yang sama.
2. Melaksanakan Mandi Besar Sebelum Shalat Idul Adha
Pelaksanaan mandi besar ini seperti pada mandi besar biasanya, hanya saja niatnya berbeda. Bukan saja Idul Fitri, Idul Adha pun menjadi hari raya umat Islam. Hal ini seperti yang disampaikan dalam hadist sebagai berikut, “Dari Nafi’, beliau mengatakan bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan”. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)
3. Menggunakan Pakaian Terbaik untuk Melaksanakan Shalat Ied
Di hari raya besar Islam, umat Islam disunnahkan untuk menggunakan pakaian terbaiknya, khususnya saat akan melaksanakan shalat Idul Adha. Pakaian terbaik bukan berarti pakaian baru dan mahal. Pakaian terbaik adalah pakaian yang paling bagus dari yang kita miliki. Karena sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah adalah pakaian “taqwa”.
Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist berikut, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)
4. Memakai Wangi-Wangian
Selain sunnah untuk menggunakan pakaian terbaik ketika shalat Idul Adha, umat Islam juga disunnahkan untuk menggunakan wangi-wangian atau minyak wangi. Tentunya, wangi yang tidak berlebihan dan tidak mengganggu orang yang berada di dekat kita. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam hadist,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” (HR. Hakim)
Baca juga: Begini Pendapat Ulama Tentang Hukum Kurban untuk Orang yang Telah Meninggal
5. Tidak Makan Sebelum Shalat Ied
Di hari raya Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu dan segera makan setelah selesai Shalat Ied. Hal ini berbeda dengan shalat Idul Fitri yang justru disunnahkan untuk makan terlebih dahulu. Jadi, pastikan sunnah ini bisa kita laksanakan dan jangan sampai lupa dilakukan saat setelah bangun tidur, mandi, dan menuju perjalanan Shalat Idul Adha.
6. Berangkat Lebih Awal
Untuk melaksanakan Shalat Idul Adha, sebaiknya kita berangkat lebih awal dan sampai di tempat shalat dengan tenang atau tidak terburu-buru. Sambil menunggu shalat berjamaah kita bisa duduk sambil bertakbir dan berdzikir. Kesempatan ini tentu menjadi hal yang baik, terlebih shalat Idul Adha hanya dilakukan satu tahun sekali saja.
7. Berjalan Kaki Saat Menuju Tempat Shalat Idul Adha
Jika tempat shalat kita cukup dekat dan mudah untuk dijangkau, maka sebaiknya kita mengikuti sunnah Rasulullah yaitu berjalan kaki menuju tempat shalat Idul Adha. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadits,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah)
8. Melewati Jalan Berbeda Saat Pulang dan Pergi Shalat Ied
Dalam sebuah hadits disampaikan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari).
Baca juga: Muslim Wajib Tahu, Niat Puasa Arafah, Tata Cara, dan Keutamaannya
Sebagaimana hadits tersebut, tentu ada berbagai hikmah yang bisa kita ambil. Misalnya, dengan melewati jalan berbeda kita dapat lebih banyak bertemu dengan orang, bersilaturahmi, atau melihat kondisi sekitar yang jarang kita ketahui. Siapa tahu di sana ada orang-orang yang membutuhkan pertolongan, jarang kita bantu, dsb.
9. Mengajak Wanita atau Anak-Anak ke Tempat Shalat Idul Adha
Mayoritas ulama berpendapat bahwa Shalat Idul Adha adalah sunnah muakad. Rasulullah pun memerintahkan wanita atau anak-anak tetap ikut ke tempat shalat untuk mendengarkan khutbah di pinggir lapangan tempat shalat (bagi yang sedang berhalangan shalat). Hal ini menunjukkan bahwa Shalat Idul Adha memiliki keutamaan dalam sisi khutbah yang disampaikan. Jadi walaupun wanita sedang berhalangan shalat, disunnahkan tetap mendengar khutbahnya.
Dari kesembilan sunnah Idul Adha tersebut, mana saja yang sering sahabat lakukan di setiap hari raya Idul Adha? Semoga kita bisa melaksanakannya dan sebagai bukti bahwa kita adalah bagian dari umat Rasulullah SAW.
Jangan lupa juga, bahwa sunnah Idul Adha yang juga memiliki banyak keutamaan adalah berkurban. Berkurban seperti bagian utama dari hari raya Idul Adha umat Islam. Sisihkan rezeki kita, jangan lupa untuk laksanakan kurban. Kurban Sahabat masih bisa diterima hingga hari tasyrik selesai. Masih ada beberapa hari lagi mungkin saat kamu membaca artikel ini. Jangan lewatkan berkurban di tahun ini, sahabat!