JAKARTA — Ambulans Dompet Dhuafa yang turut memobilisasi pelayanan kesehatan bagi para penyintas kekerasan Israel di Palesian, terkena rudal dari Israel. Informasi memilukan ini diterima oleh dr Yeni Purnamasari selaku GM Kesehatan Dompet Dhuafa pada Minggu (8/10/2023) dini hari. Kabar ini datang dari mitra kerja sama Dompet Dhuafa, yakni dr Mohammed J Shabat selaku Anggota Dewan Pengurus dan Medical Coordinator FPEA dan juga Fares Afana SH, M. Disaster Management selaku Kepala Emergency di RS Kamal Adwan dan Ketua Umum FPEA (Al-Fursan Palestinian Emergency Association).
“Ambulans tersebut diserang dengan rudal dari sisi depan. Memang terlihat rudal itu langsung menghantam sisi depan ambulans, dan kami mendapatkan kabar bahwa pengemudi ambulans tersebut kehilangan mata kanannya akibat kejadian tersebut. Kemudian, pasien juga terluka karena memang sedang evakuasi dan ada salah satu petugas paramedis yang harus diamputasi,” terang dr Yeni pada Konferensi Pers Seruan Dompet Dhuafa “Solidaritas untuk Palestina” di lobby Philantrophy Building, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).
Baca juga: Bangun Tuntutan Global, Hentikan Kekerasan Israel di Palestina, Bukan Saling Menyalahkan
“Kami akan memastikan pada saat situasi sudah aman. Apakah ambulans ini masih bisa digunakan atau tidak? Kalau dari data yang ada, memang sampai hari ini ada 12 ambulans yang mendapatkan serangan,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ambulans tersebut sudah berada di sana sejak tahun 2022. Ambulans ini adalah persembahan dari rakyat Indonesia melalui Dompet Dhuafa dan juga kolaborasi dengan Perhimpunan BMT Indonesia (PBMTI) dan LAZ MKU, yang beroperasi di Rumah Sakit Kamal Adwan. Satu tahun sudah ambulans itu hadir, namun kini telah hancur. Akan tetapi, hal ini tidak menyurutkan semangat tim di lapangan untuk menjalankan layanan kesehatan dan juga Dompet Dhuafa yang berupaya menghadirkan kebutuhan armada ambulans kembali.
“Sampai hari ini, petugas medis, melalui dr Mohammed ini, juga belum bisa mendekat ya, karena lokasi ini masih lokasi yang dihujani rudal sampai dengan kemarin. Ia sampaikan kepada saya secara langsung karena memang di sana koneksi internet tidak memungkinkan, ini juga terpotong-potong percakapannya dan juga mereka memohon doa kepada kita karena mereka bekerja siang dan malam untuk pertolongan dan evakuasi,” ujar dr Yeni.
Baca juga: Dompet Dhuafa Serukan Solidaritas Untuk Palestina
Melalui sebuah video singkat, Fares Afana menerjemahkan perkataan dr Mohammed yang menyampaikan, “Kami ingin memberitahu bahwa pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, ambulans yang didonasikan oleh Dompet Dhuafa yang sebenarnya amanat dari rakyat Indonesia untuk warga Palestina sudah diserang secara langsung menggunakan rudal dan ambulansnya rusak atau tidak bisa beroperasi lagi dalam misi mengevakuasi korban di Gaza Tengah. Lebih dari 1.000 syahid yang tewas dan ribuan yang terluka. Di antara mereka itu banyak yang dievakuasi dari rumah mereka tanpa diberitahukan kepada mereka bahwa itu akan di bom. Sampai saat ini, masih banyak korban yang belum dievakuasi karena rudal masih terus menyerang.”
Ia melanjutkan, “Atas nama Al Fursan Palestinian Emergency Association, kami sangat berterima kasih kepada Dompet Dhuafa yang selama setahun kemarin men-support kami dalam hal medis, baik ambulans atau rumah sakit yang saat ini memang sangat membantu dalam menyelamatkan jiwa-jiwa yang diakibatkan dari perang ini. Saya juga tidak lupa untuk berterima kasih kepada rakyat Indonesia atas support-nya sampai saat ini. Sekali lagi kami memohon, meminta bantuan serta support dari Dompet Dhuafa dan organisasi lain untuk mendukung tim medis di Gaza, paling utama untuk mewujudkan unit-unit ambulans atau setidaknya men-support dalam hal medis agar bisa membantu rakyat Palestina dengan apa yang terjadi ini. Mohon kepada semua agar mendoakan kami dari perang yang sangat buruk ini.” (Dompet Dhuafa/Syafira/Dhika Prabowo)