Anak Penggali Makam Ini Bahagia Bisa Tebus Ijazah

Ulfah Megawati (20) penerima manfaat LPM Dompet Dhuafa bersama sang ibu. (Foto:LPM Dompet Dhuafa)

Nampak raut wajah penuh keceriaan terukir jelas oleh Ulfah Megawati (20), ketika bercerita ingin berjuang mengubah kehidupan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik. Meski sejak kecil hidup dalam keterbatasan ekonomi, ia tak pernah sedikitpun merasa mengeluh dan bersedih akan nasib yang telah diterimanya. Kesulitan hidup yang dirasakan bersama keluarga tercinta, bagi gadis yang murah senyum ini merupakan cobaan hidup yang harus dilaluinya.

Ya, hidup serba kekurangan memang bukan sebuah pilihan. Jika dibolehkan memilih, tidak seorang pun yang mau menjadi anak yang ditakdirkan hidup miskin. Awalnya berat bagi Ulfah, demikian sapaan akrabnya sehari ini untuk menerima kenyataan hidup yang ada. Namun meski demikian, ia tetap berjuang dan berusaha menjalani kehidupan.

“Ya siapa sih yang mau hidup susah. Cuma ya dijalani aja sekaligus terus berusaha supaya nantinya ekonomi bisa lebih baik,” ujarnya saat tim survey Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) menyambangi kediaman di Jalan Makam Jati RT.03/04 Sawangan Baru, Depok, pada Februari lalu.

Ulfah menceritakan, dalam keseharian, ayah angkatnya berprofesi sebagai penggali makam di sekitar tempat tinggalnya. Melihat ayah angkatnya yang begitu bekerja keras membuat Ulfah ingin segera mendapatkan pekerjaan yang layak, agar kehidupan ekonominya menjadi lebih baik.

Namun kendala mulai menghampiri gadis lulusan SMK ini. Lantaran ijazah yang ia idamkan belum bisa ia tebus. Faktor biayalah yang menjadi penghambat mimpi-mimpinya tersebut. Ulfah masih memiliki tunggakan sebesar Rp 1,590 juta dengan pihak sekolah.

“Padahal ada lowongan kerja posisi kasir, tapi karena saya nggak belum dapat ijazah jadi saya nggak bisa nglamar di sana” ujarnya lirih.

Namun dengan kondisi seperti ini, tidak membuat pemuda yang ramah dan santun ini berkecil hati. Meskipun ijazahnya masih ditahan pihak sekolah, namun Ulfah terus mengisi hari-harinya membantu sang ibu berjualan gorengan, dengan harapan bisa mengumpulkan uang untuk menebus ijazahnya.

Mendengar kegigihan dan semangat hidup yang luarbiasa yang ditunjukkan Ulfah, membuat Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) berupaya membantu kesulitan yang tengah menimpanya dengan memberikan bantuan menebus ijazahnya yang masih tertahan di sekolah. Mendengar hal tersebut, ia bersama keluarganya merasa bersyukur dan bahagia, harapan dan impiannya selama ini akan terwujud. (uyang)